l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Selasa, 23 Maret 2021

CERITA HOROR | MATA BATIN Part #1

 MATA BATIN 2 (HOROR COMEDY)

By Nanaw

(Wattpad Nanaww98)

_______________________________

BAGIAN 2

Susahnya mencari pekerjaan di kota Jakarta ini sudah seperti susahnya mencari jodoh rupanya.


Hampir setiap hari Riri melewati jalan yang sama untuk pergi melangkah mencari pekerjaan, tapi hasilnya ia harus kembali ke jalan yang sama lagi dengan keadaan galau merana akibat tak mendapatkan pekerjaan.


Sudah 3 bulan lamanya Riri rebahan di rumah. Sementara ia membutuhkan uang untuk membeli kuota, skincare dan ngemall. Menyesal rasanya berhenti bekerja di toko kue Becca'cake hanya karna Liya tak lagi bekerja disana, sebab sahabat baiknya itu sudah menikah dan memilih menjadi ibu rumahtangga saja.


BRAK! Riri menendang tong sampah yang berada di sekitaran jalanan tersebut. "KESEL BANGET GUE TAU GAK! KUOTA KAGA ADA, PACAR KAGA PUNYA, MAU MINTA BELIIN KAKAK GUE, KAGA ENAKAN GUE ORANGNYA! TERUS SEKARANG LO NGALANGIN JALAN GUE PULA!" Umpatnya.


Padahal sebenarnya tong sampah itu berada di pinggiran jalan dan tidak sama sekali menghalangi jalan Riri. Namun Riri malah menyalahkannya seolah melepaskan penat dalam pikirannya.


Riri duduk di sekitaran taman. Ia sedang memikirkan kemana lagi ia harus mencari pekerjaan sementara ia hanya memiliki ijazah SMA?


Sebuah mobil Bugatti Divo berhenti dipinggiran jalan sekitar taman tersebut. Seseorang keluar dari sana dengan memakai kacamata hitam yang kemudian ia lepaskan. "Kaya Riri. Wah kalau bener, ini sih namanya jodoh!" Jul langsung saja melangkah hendak menghampiri Gadis yang sedang duduk di taman itu.


"Baby? Ngapain disini?" Tanya Jul.


Riri yang semula menunduk, kini kepalanya ia angkat sedikit seraya mendeteksi siapa yang ada di hadapannya.


"PANJUL?" Ucapnya terkejut.


"Buset biasa aja dong liatnya. Kek liat setan aja! Gua duduk di samping lu boleh ya?" Tanpa menerima jawaban dari Riri, Pria itu langsung saja duduk di samping Riri.


"Lo kok bisa disini sih? Lo bukannya sibuk ngurus perusahaan bokap lo ya?"


"Gua juga gak tau bisa ada disini, ada dua kemungkinan sih sebenernya. Antara kita jodoh, atau kita berjodoh. Kayanya sih dua duanya"


"Apasih gak jelas! Lo beda banget Jul" Riri memperhatikan penampilan Jul dari atas sampai bawah. Namun sedetik kemudian ia tertawa terbahak-bahak saat melirik ke arah sendal yang Jul pakai


"Nambah ganteng ya gue?" Ucapnya penuh percayadiri sambil membenahi dasi yang melekat pada kemejanya.


"Nambah pea! Dari atas sampe mata kaki penampilan lo oke kaya bos besar. Eh taunya pas sampe kaki, penampilan lo kek bocah SD baru bangun tidur. Ngapain lo pake sendal beruang Jul? Hahahaha"


Jul melirik ke arah kakinya. Wajahnya seketika memerah menahan malu. Bisa-bisanya ia lupa tak memakai sepatu khusus ke kantornya itu. "Bisa-bisanya ni sendal beruang nempel di kaki gua" Gumamnya.


Riri menggelengkan kepala dan tak henti-hentinya menertawakan Jul.


"Tuh kan baru ketemu lagi aja, gua udah bisa bikin lu seneng. Apalagi tiaphari ketemu" Goda Jul.


"Maksudnya?"


"Will you marry me baby?"


"Hahahahahhahaa. Lo ngelamar gue?


"Yoi. Gimana mau gak?"


"Ya kagalah! Gila kali lo ya, cinta kaga gue sama lo. Eh lo dengan percayadirinya ngelamar gue gitu?"


"Cinta datang seiring berjalannya money beb"


"Lo pikir gue cewek matre?"


"Emang lu gak butuh skincarean gitu baby?"


"Butuh sih"


"Emang gak butuh tas-tas mahal, make up sama jalan-jalan keluar negeri gitu?"


"Butuh sih"


"Nah berarti lu matre. Matre itu ada dua jenis, yang pertama matrealistis karna kebutuhan, yang kedua matrealistis karna keserakahan. Dan gua rasa lu yang bagian pertama. Jadi itu sebuah kewajaran"


"Iya juga sih. Jadi inti dari omongan lu apa?"


"Kaga adasih."


Bola mata Riri berputar malas. Sungguh sikap Jul tidak pernah berubah, ia Pria paling menyebalkan yang pernah Riri kenal.


Tak lama seseorang menepuk pundak Riri dari belakang, sontak Riri langsung berbalik dan terkejut saat mengetahui rupanya yang menepuk pundaknya adalah..


TUKANG TAHU GEJROT!


"Neng, bayar dong. Kan udah abis dua plastik tuh. Masa belum di bayar?" Tagihnya.


Riri tersenyum kikuk. Ia lupa membayar tahu gejrot pesanannya yang sudah habis ia makan karna doyan sekaligus lapar.


Namun saat Riri melirik ke arah dompetnya, sisa uangnya hanya tinggal 10.000 rupiah. Sementara selembar uang itu tadinya mau ia pakai untuk ongkos.


"Berapa semuanya Pak?" Tanya Jul ramah pada penjual tahu gejrot itu.


"Lima belas ribu Mas."


Jul menerogoh sakunya dan mengambil selembar uang seratus ribu. "Kembalinya buat bapak aja" Ucapnya sambil memberikan selembar uang berwarna pink tersebut.


"Wah terimakasih Mas. Semoga Mas sama Mbaknya langgeng ya sampe maut" Lirihnya.


"Aamiin" jawab Jul santai sementara Riri membulatkan matanya seolah tak terima, namun apa boleh buat ia hanya bisa pasrah karna Jul sudah menyelamatkan hargadirinya.


Setelah kang tahu gejrot kembali ke posisi berdagangnya, kini kedua insan itu kembali berbincang-bincang.


"Thanks ya" Ucap Riri.


"Sama-sama baby. Kamu mau makan apalagi? Masih laper gak?"


"Nama gue Riri bukan kamu!"


"Nama gua juga Jul bukan sayang"


"'Siapa juga yang manggil lo sayang?"


"Manggil apa?"


"Sayang"


"Iya apa sayang?"


Riri menatap Jul jengkel sementara yang ditatap memancarkan senyum tak berdosanya.


"Ayo mau makan gak?" Ajaknya lagi.


"Kaga!"


Kruyuk...kruyukk...


Cacing di perut bilek: WOI LAPER NIHHHH PENGEN SEBLAK PAKE NASI.

Mulut bisa berkata tidak, tapi perut minta di isi.

Jul yang mendengar suara perut Riri, ia tertawa lirih. "Ayo makan. Jangan malu-malu sama calon Laki" Dengan kecepatan seribu tangan dan bantuan kekuatan dari kera sakti, Jul berhasil menarik pergelangan tangan Riri menuju mobilnya lalu segera On the way ke restoran.

# BERSAMBUNG

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support