#Pembalasan sang mantan
#Fiksi
#Part 19
Ingatan Adam masih tertuju pada Daffa yang mengaku sebagai kekasih Aisyah. Bagaimana tidak? Baru beberapa hari dia jadian dengan gadis pujaan hatinya itu, Daffa tiba2 saja muncul, belum lagi sosok Indah yang selalu menerornya untuk minta diakui.
Adam memijit2 pelipisnya yang terasa sakit, pusing dengan masa lalunya dan juga dengan masa lalu Aisyah. Ingin mengintrogasi Aisyah tapi tidak mampu, karena rahasia hidupnya pun jauh lebih mengerikan. Akhirnya Adam memilih untuk diam seolah2 tidak tau menau.
Sudah larut malam, tapi mata Adam belum mau terpejam juga. Iseng2 dia membuka aplikasi hijau diponselnya, dilihatnya Aisyah masih online. "Kok belum tidur?" Adam mengirim chat. Lama dia menunggu, dua tanda centang itu tak kunjung menjadi biru.
"Tring" ponsel Adam berbunyi, sebuah chat masuk. Buru2 Adam membukanya, pasti balasan dari Aisyah pikirnya. Ternyata bukan, chat dari nomor yang tidak dikenal.
[Sedang memikirkan apa Pak Adam? Sudah larut malam belum tidur] isi chat itu
[Maaf, ini dengan siapa?] Adam bertanya.
[Ini Daffa kekasih Aisyah] jawabnya.
[Ooo...Pak Daffa, begitu penasarannya anda dengan saya sehingga nomor saya pun sampai anda selidiki] kata Adam geram, dia juga menambahkan emoticon marah.
[Santai Pak Adam, iseng2 saja saya menyapa anda, sebenarnya saya masih chatingan sama Aisyah] jawab Daffa.
Emosi Adam tersulut, tidak lagi dia membalas chat melainkan langsung menelepon, tapi Daffa tidak mengangkatnya. "Bereng**k" maki Adam sembari melempar ponselnya ketempat tidur. Mungkin kalau dilempar kelantai takut rusak 😂😂
Tiba2 tengkuk Adam terasa berat dan bulu kuduknya meremang. "Apa lagi ini," gerutu Adam, baru saja dia dibuat emosi oleh Daffa, sekarang ini lagi. Adam sudah bisa menebak, pasti Indah. Teror dari kedua mahluk itu sungguh membuat Adam stres.
"Indah, aku mohon Indah, aku bisa gila dengan semua ini," tutur Adam sembari meremas2 rambutnya. "Aku mohon kamu bisa mengerti Indah, jangan paksa aku untuk mengatakan ini pada Aisyah, aku bisa kehilangan dia," tambah Adam lagi.
"Aku hanya ingin kamu jujur Dam," suara itu terdengar samar ditelinga Adam.
"Indah aku mohon Indah, mengertilah," ucap Adam sembari melihat kesekitar berusaha mencari sosok pemilik suara.
**********
Sinar matahari yang menerobos masuk melalui celah jendela membangunkan Adam. Dilihatnya jam diatas meja sudah menunjukkan pukul 9 tepat. Dengan segera Adam melompat turun dari tempat tidurnya.
"Aduh, kesiangan. Kok Bik Iyem gak ngebanguni aku ya," gerutu Adam. Segera dia mandi dengan super duper kilat dan berpakaian, kemudian berlari turun.
"Mas Adam, tadi Bibik ketuk2 pintunya gak bangun2, Bibik pikir Mas Adam gak kerja hari ini," kata Bik Iyem begitu Adam sampai diruang makan.
"Masak Bik?" Jawab Adam sambil mencomot roti dengan selai kacang yang sudah disiapkan Bik Iyem tanpa duduk terlebih dahulu.
"Iya Mas, berkali2 loh Bibik ketuk pintu dan panggil2," terang Bik Iyem.
"Hehehe...gak dengar Bik," jawab Adam. "Ya udah Bik, aku berangkat dulu ya," pamit Adam sambil berlari.
"Susunya mas," teriak Bik Iyem.
"Buat Bibik aja," jawab Adam tanpa menoleh.
**********
Adam memasuki kantor sambil berlari2 kecil, sepintas dilihatnya jam yang melingkar dipergelangan tangannya, sudah pukul 10.05
Bruk...dia menabrak seseorang.
"Aduh" pekik seorang wanita yang jatuh terduduk dengan berkas2 yang berhamburan dilantai.
"Sorry" kata Adam sembari membantu memunguti berkas2 yang berserakan.
"Mas Adam" panggil Aisyah. Karena sedari tadi menunduk, jadi dia tidak tau kalau yang menabraknya adalah Adam.
"Aisyah" Adam juga tampak terkejut, karena dia juga tidak begitu memperhatikan orang yang dia tabrak karena terburu2. "Maafin Mas Aisyah, Mas gak sengaja," tambah Adam sembari berusaha membantu Aisyah untuk berdiri.
"Gak usah Mas, aku bisa sendiri," tolak Aisyah sambil berusaha berdiri.
Adam menyodorkan berkas2 yang telah dikumpulkannya pada Aisyah. "Sekali lagi maafkan Mas ya Aisyah," ucap Adam merasa tidak enak.
Aisyah hanya tersenyum, "Kok datangnya siang Mas ?" Aisyah bertanya.
"Mas bangunnya kesiangan Aisyah," jawab Adam sambil nyengir.
"Nungguin balasan chat dari aku ya?" Tanya Aisyah sambil tersenyum. "Maaf gak sempat baca apalagi balas," tambah Aisyah.
"Iya Mas tau kamu lagi sibuk apa," jawab Adam sambil memandang kelain arah. Rasanya dia kesal sekali, karena Aisyah lebih memilih chatingan dengan Daffa dibandingkan dengannya. Apa memang benar mereka punya hubungan spesial?
----Next---- part 20
0 komentar:
Posting Komentar