l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Minggu, 28 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan Episode 28

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 28


Wajah Adam terlihat pucat dan letih akibat kurang tidur. Dinginnya udara semalam juga membuatnya terserang flu. "Haaaciihh...haciihh" terdengar Adam bersin berkali2. Berkas dan surat2 yang menumpuk membuat kepalanya sakit.


"Tring" sebuah pesan masuk melalui aplikasi hijau.


[Saya tidak akan menyerah Pak Adam, akan saya rebut kembali Aisyah dari pelukan anda] Daffa mengancam.


Adam menghela nafas setelah membaca pesan itu. Kepalanya menjadi semakin sakit. Begitu banyaknya cobaan yang harus ia hadapi untuk mendapatkan Aisyah, dia pun masih belum tau bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Aisyah. Dan kini, kembali ditambah dengan teror dari Daffa mantan Aisyah.


"Ya Tuhan...inilah akibat dosa2ku," gumam Adam sembari mengusap wajahnya. Pekerjaan yang menumpuk terabaikan dengan beban fikiran yang jauh lebih menumpuk.


"Kriiiing" suara telepon membuyarkan lamunan Adam.


"Iya" jawab Adam setelah mengangkat telepon.


"Bapak ditunggu diruang rapat Pak," kata seseorang memberitau.


"Ya Tuhan, saya lupa. Oke, saya segera kesana," jawab Adam gugup, hal penting seperti itupun sampai dia lupakan. Adam bergegas keluar dari ruang kerjanya menuju keruang rapat. Langkahnya terhenti ketika melihat kearah meja kerja Aisyah, ternyata gadis pujaannya itu masuk juga hari ini. Terlihat dia begitu sibuk dengan laptopnya, dengan lincah jemarinya mengetik dan memainkan mouse.


Adam berjalan mendekati Aisyah melupakan bahwa dia sedang ditunggu banyak orang diruang rapat. "Sayang" Adam memanggil.


Aisyah menghentikan pekerjaannya, sesaat dia terdiam, dan perlahan2 menoleh keasal suara. Pandangannya sayu, wajahnya juga tampak pucat sama seperti Adam.


"Mas fikir kamu gak masuk," ucap Adam.


Aisyah tidak menjawab dan kembali meneruskan pekerjaannya. 


"Maaf Pak, Bapak sudah ditunggu," tiba2 seseorang mengingatkannya.


"O iya sorry...saya segera kesana," jawab Adam kemudian meninggalkan Aisyah yang tidak memperdulikannya.


**********


Jam makan siang tiba, Aisyah bergegas pergi kewarung pecel lele yang ada didekat kantor. Matanya terlihat menatap kesekeliling, mengingat dia dan Adam pernah makan disitu.


"Sayang" terdengar suara memanggil, suara yang sangat dikenalnya.


Adam duduk didepan Aisyah yang tidak menghiraukannya sama sekali, gadis itu pura2 sibuk dengan ponselnya.


"Sayang, Mas mohon sayang, maafkan Mas," ucap Adam. Gadis didepannya itu masih saja tidak memperdulikannya, masih tetap sibuk dengan ponselnya.


"Sayang," kembali Adam memanggil sembari mengambil ponsel yang sedari tadi dimainkan Aisyah.


Sontak Aisyah memandang laki2 didepannya itu. "Kembalikan hpku" kata Aisyah sembari mengulurkan tangannya.


"Sayang dengar Mas dulu..."


"Kembalikan" Ucap Aisyah sebelum Adam selesai bicara. Wajahnya memerah tampak menahan amarah.


"Silahkan Buk," kata pemilik warung sambil menyajikan pesanan Aisyah dimeja. "Bapak mau makan juga?" Tanya pemilik warung pada Adam.


"Iya Mas" jawab Adam singkat.


"Tunggu sebentar ya Pak," kata pemilik warung kemudian pergi. Tidak begitu lama dia sudah kembali membawakan pesanan Adam. "Silahkan" katanya kemudian.


"Terimakasih Mas"  jawab Adam.


Aisyah makan duluan tanpa menghiraukan Adam, tampaknya dia sangat kecewa dan belum bisa menerima kenyataan yang begitu pahit ini.


Setelah selesai makan, buru2 Aisyah pergi meninggalkan Adam yang masih mengisi perutnya tanpa menghiraukan ponselnya yang masih ditangan Adam.


"Sayang, tunggu sayang," panggil Adam, tapi yang dipanggil tidak perduli. 


Adam tidak lagi menyelesaikan makannya. "Ini Mas" kata Adam sembari menyodorkan uang berwarna biru pada pemilik warung, kemudian dia berlari menyusul Aisyah.


"Pak, kembaliannya Pak" kata pemilik warung.


"Ambil aja Mas," jawab Adam tanpa menoleh.


"Sayang, tunggu sayang," teriak Adam sambil terus menyusul Aisyah. "Sayang, dengarkan Mas Adam dulu," kata Adam begitu sudah dekat.


"Sudahlah Mas, aku butuh waktu untuk sendiri, jangan ganggu aku," ucap Aisyah sembari menatap laki2 yang ada disampingnya.


"Kalau seseorang sudah tidak mau lagi tolong jangan diganggu," tiba2 suara itu mengejutkan Adam dan Aisyah, keduanya menoleh bersamaan.


"Daffa..." ucap Adam dan Aisyah hampir bersamaan.


"Saya rasa anda sudah tau jika Aisyah sudah tidak menginginkan Anda lagi," kata Daffa sambil tersenyum sinis.


"Anda jangan ikut campur Pak Daffa, memangnya anda tidak ada kerjaan sehingga harus terus mengganggu kami," kata Adam dengan emosi.


"Jauhi Aisyah, dia sudah tidak mau dengan anda," kata Daffa sok tau. "Aisyah, kembali padaku, aku masih sangat mencintai kamu," katanya kemudian pada Aisyah.


"Tutup mulut anda !" Kata Adam sembari melayangkan pukulan kewajah Daffa. Tampak Daffa hampir tersungkur dengan darah yang keluar dari hidungnya.


"Kurang aj*r," maki Daffa kemudian balas memukul. Pukulannya tepat mengenai pipi kiri Adam. Adam terjatuh karena kondisi tubuhnya yang memang masih sangat letih.


"Mas Adam," teriak Aisyah. "Stop...stop Daffa aku mohon," kata Aisyah pada Daffa yang berusaha mendekati Adam lagi.


"Aisyah, jangan halangi aku," kata Daffa terus berusaha mendekati Adam.


"Jangan Daffa, sudah," Aisyah terus berusaha menghalangi.


Ada rasa bahagia dihati Adam melihat Aisyah membelanya, pasti masih ada rasa sayang dan cinta dihati Aisyah untuknya. Rasanya Adam rela menanggung rasa sakit disekujur tubuhnya demi mendapatkan perhatian dan cinta Aisyah kembali. Tanpa sadar ia tersenyum.


"Ayo Mas kita pergi," ajak Aisyah sembari membantu Adam berdiri. Tampaknya dia lupa kalau dia sedang marah pada Adam.


Mereka berdua pergi meninggalkan Daffa yang masih berdiri mematung. 


"Sayang" panggil Adam seolah tidak percaya Aisyah menggandeng tangannya.


Tampaknya Aisyah mulai sadar, buru2 ia melepaskan gandengan tangannya dan berlari meninggalkan Adam.


----Next---- Episode 29

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support