l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Selasa, 23 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan part #10

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 10


Dengan ditemani Yudi, Adam pergi keorang pintar agar bisa terlepas dari teror sang mantan. Mereka pergi hingga keluar kota dengan menyusuri jalan2 yang sepi dan melewati banyak hutan. Ditengah perjalanan, tiba2 kabut tebal bergerak turun menghalangi pandangan mata. Yudi yang menyetir mobil jadi tidak dapat melihat jalan dengan jelas.


"Gila nih Dam, kabutnya tebel banget," kata Yudi sambil berusaha memfokuskan pandangannya kejalan.


Adam hanya diam sambil menggigit ujung jari telunjuknya sebagai wujud kecemasannya. Terlihat dia beberapa kali memijit2 keningnya.


"Dam, gimana nih," tanya Yudi lagi.


"Balik," jawab Adam singkat.


"Kita sudah separuh jalan Dam, masa iya balik sih," Yudi tampak kurang setuju.


"Ini udah gak bener Yud, firasatku udah mulai gak enak," kata Adam sembari menggeleng2kan kepalanya.


Akhirnya Yudi memutar balik mobilnya. Diperjalanan mereka berdua banyak diam. Sesekali Yudi melirik kearah Adam yang sedari tadi menggigit2 bibirnya , dia nampak syok dengan semua kejadian yang menimpanya.


"Dam, jangan melamun gitu dong, pasti ada jalan," tutur Yudi berusaha menghibur. "Aku akan selalu membantu bila kamu butuh bantuan," tambahnya kemudian.


"Makasih Yud," jawab Adam singkat.


**********


Lamunan Adam terbawa sampai ketempat kerja, dia jadi tidak fokus. Entah apa saja yang diketiknya dilaptop, saat dia menyadarinya, screen laptop penuh dengan tulisan maaf Indah...

Adam mengusap wajah putihnya berkali2.


"Permisi," suara didepan pintu ruang kerjanya membuyarkan lamunannya.


"Masuk," jawab Adam sambil menatap kearah pintu. Ternyata wanita santun yang membuatnya serba salah yang muncul dari balik pintu. Wajah sendunya mampu membuat Adam sejenak melupakan masalahnya.


"Pak," sapa Aisyah sambil sedikit membungkukkan tubuhnya.


"Eh Aisyah, sudah siap file2 yang saya suruh salin tadi," tanya Adam sembari tersenyum. "Ayo duduk dulu," Adam mempersilahkan.


"Sudah Pak," jawab Aisyah sambil duduk dan menyerahkan tugas2 yang dikerjakannya.


Adam nampak memeriksa lembar demi lembar file yang disodorkan Aisyah. "Cantik...," kata Adam kemudian.


"Cantik?" Aisyah mengulang perkataan Adam.


"Eh maksud saya, bagus," kata Adam tersipu dengan wajah sedikit memerah. Didekat Aisyah, Adam merasa tenang dan nyaman, seperti ada energi positif yang dia dapat. Kecantikan dan kesantunan Aisyah membuat Adam begitu tergila2.


**********


2 bulan telah berlalu, perasaan Adam terhadap Aisyah nampaknya tidak dapat ia tutupi lagi. "Aisyah, bisa saya minta waktu kamu sebentar ," tanya Adam suatu hari saat mereka berpapasan didepan kantor.


"Maaf Pak, ada perlu apa ya?" Aisyah balik bertanya dengan nada cemas. Sepertinya dia takut telah melakukan suatu kesalahan.


"Nanti malam saya mau ajak kamu makan diluar bisa?" Kata Adam dengan wajah tidak yakin kalau Aisyah bersedia.


Aisyah menatap wajah Adam dengan terkejut, terlihat dari mulutnya yang agak menganga. Mimpi apa dia semalam hingga diajak atasannya makan malam bersama. Lama Aisyah terdiam, entah apa yang ada dibenaknya saat ini.


"Bisa?" Kata Adam lagi mengulang pertanyaannya.


"Emmmm....Aisyah tampak berfikir.


"Kalau gak bisa juga gak apa2, saya gak akan memaksa," kata Adam kemudian.


"Jam berapa Pak?" Tanya Aisyah sambil sedikit memiringkan kepalanya kekiri.


Yes, dalam hati Adam, nampaknya ajakannya tidak akan ditolak.


"Sepulang kerja," jawab Adam dengan wajah sumringah.


"Baik Pak," jawab Aisyah sambil mengangguk.


**********


Disebuah tempat makan yang wah, Adam dan Aisyah hanya diam tak saling berkata. Baru kali ini Adam merasa canggung dihadapan seorang wanita. Setelah makanan yang mereka pesan sudah terhidang dimeja, baru ada kata yang terucap dari mulut Adam. "Ayo dimakan," 😁😁


Setelah selesai makan, Adam memberanikan diri mengutarakan isi hatinya.


"Aisyah, boleh saya berkata jujur sama kamu," kata Adam masih dengan menggunakan bahasa formal. Dia tampak memperhatikan wajah Aisyah yang selalu tertunduk.


"Iya pak," jawab Aisyah dengan tidak mengangkat wajahnya.


"Semenjak saya melihat kamu, seperti ada rasa yang berbeda dihati saya. Saya tidak tau pasti itu rasa apa. Tapi lambat laun saya baru sadar bahwa rasa itu adalah rasa nyaman," ucap Adam panjang lebar seperti jalan tol 😂


"Jadi maksud Bapak bagaimana ya?" Tanya Aisyah tidak mengerti atau pura2 tidak mengerti. Dia memberanikan diri menatap wajah atasannya yang ganteng abis itu 😎


Terlihat Adam menarik nafas panjang sebelum berkata, "saya menaruh hati sama kamu," jawab Adam. "Saya suka sama kamu," tambahnya lagi.


Bagai disambar petir disiang bolong Aisyah mendengar perkataan atasannya itu. Dia menatap wajah Adam tanpa berkedip sedikitpun. "Saya...? Bapak suka sama saya...?" Tanpa sadar Aisyah berkata.


"Iya Aisyah," jawab Adam singkat.


Aisyah menunduk dan diam begitu lama. Nampaknya dia berfikir keras. Entah jawaban apa yang akan diberikan pada atasannya itu.


"Aku gak memintamu menjawabnya sekarang, kamu bisa memikirkannya dulu, aku akan menunggu," kata Adam dengan mulai menggunakan bahasa non formal.


**********


Adam mengantar Aisyah sampai didepan rumahnya, rumah yang sederhana namun asri. Tidak seperti rumah mantan2nya dulu yang mewah.


"Terimakasih Pak sudah mengantar," kata Aisyah sebelum turun dari mobil.


"Aisyah, bisa gak mulai sekarang jangan panggil Pak," kata Adam keberatan.


Seketika Aisyah menoleh kearah Adam, wajahnya terlihat bingung dan sungkan.


"Panggil Mas atau Adam aja," tambahnya lagi.


"Iya M-as," jawab Aisyah agak canggung.


"Dan Mas nungguin jawaban kamu," kata Adam kemudian.


"Aku masuk dulu Mas," kata Aisyah sambil membuka pintu mobil. Dia segera turun dan berjalan kehalaman rumahnya tanpa menoleh lagi. 


Adam memperhatikannya sampai Aisyah benar2 sudah masuk kedalam rumah.


**********


Aisyah benar2 tidak dapat tidur malam ini, fikirannya mengembara jauh pada sosok Adam yang mengungkapkan perasaan suka padanya. Saat Aisyah sedang berfikir jawaban apa yang akan diberikannya pada Adam, tiba2 saja terdengar ketukan dijendela kamarnya.


"Tok...tok...tok..." ketukan itu terdengar sangat pelan. Aisyah tampak memasang kupingnya memastikan dia tidak salah dengar. Ketukan itu berulang2 dan makin lama makin keras. Jam didinding menunjukkan pukul 2 dini hari, tidak mungkin ada orang iseng jam segini.


Dengan penasaran, perlahan2 Aisyah turun dari tempat tidurnya dan berjalan kearah jendela. Dengan ragu dia menyibak hordeng. Dan apa yang dilihatnya?? Aisyah menjerit dan kembali menutup hordeng jendela kamarnya kemudian berlari naik ketempat tidur.


Sosok kuntilanak  menggendong bayi yang berlumuran darah berdiri tepat didepan jendela kaca kamar Aisyah. Aisyah membaca ayat kursi didalam hati, berharap sosok itu segera pergi. Semenjak dahulu, tidak pernah ada penampakan dirumahnya, baru kali ini.


Ketukan itu tidak ada lagi, mungkin dia sudah pergi pikir Aisyah. Namun Aisyah tidak dapat tidur lagi sampai hari menjelang pagi. Setelah sholat subuh, Aisyah menyempatkan diri untuk membaca surat Yasin untuk kedua orangtuanya yang sudah meninggal semenjak dia kecil. Aisyah mempunyai adik perempuan yang masih duduk dibangku SMA, namun adiknya itu tinggal dirumah neneknya yang ada diSurabaya.


Next... Part #10


Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support