l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Rabu, 24 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan sang Mantan part 18

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 18


Adam masih melamun diruang kerjanya sembari memainkan pulpennya. Fikirannya terus pada Indah yang selalu menuntut ingin diakui. Mana mungkin dia akan menceritakan masa lalunya yang kelam pada Aisyah, bisa2 dia kehilangan gadis yang dengan susah payah dia dapatkan.


"Indah, maafkan aku Indah...aku gak bisa cerita semuanya pada Aisyah," gumam Adam. Dia tampak bingung harus berbuat apa, bagai memakan buah simalakama...


"Triiing" tiba2 bunyi telepon mengejutkannya, hingga pulpen yang sedari tadi dimainkannya terjatuh dikolong meja kerjanya. "Ya" jawab Adam begitu mengangkat telepon.


"Maaf Pak, ada yang ingin bertemu dengan Bapak," kata resepsionis memberitahu.


"Siapa?" Tanya Adam singkat.


"Namanya Bapak Daffa," jawab resepsionis itu.


"Daffa" Adam tampak berfikir, sepertinya dia tidak mengenal seseorang yang bernama Daffa. "Suruh masuk," kata Adam kemudian.


Sembari menunggu orang yang bernama Daffa itu, Adam mengambil pulpennya yang tadi terjatuh. Dan...deg...jantung Adam berdegup dengan kencang saat dia melihat kekolong meja kerjanya, ada darah disana. Adam mengurungkan niatnya, tapi karena rasa penasaran, kembali dia melihatnya. Tidak ada apa2, yang ada hanyalah pulpennya yang tergeletak disana. Dan segera Adam mengambilnya.


"Tok tok tok" terdengar ketukan dari pintu. Mungkin ini orang yang bernama Daffa, pikir Adam. "Masuk" kata Adam sembari melihat kearah pintu.


Setelah dipersilahkan, pintu dibuka dari luar dan masuklah seorang laki2 yang sepertinya Adam pernah melihatnya, tapi entah dimana dia tidak ingat.


"Selamat siang Pak Adam" sapa orang itu.


"Selamat siang," jawab Adam sembari mengingat2 dimana dia pernah bertemu orang ini. "Silahkan duduk" Adam mempersilahkan.


Sebelum duduk, orang itu memperkenalkan dirinya. "Perkenalkan Pak Adam, saya Daffa," ucapnya sembari mengulurkan tangannya, Adam segera menjabat uluran tangan orang yang bernama Daffa itu. "Kekasih Aisyah," tambahnya lagi. 


Adam terkejut saat orang itu mengatakan bahwa dia kekasih Aisyah. Dengan segera Adam melepaskan jabatan tangannya. "Maaf, anda kekasih Aisyah?" Adam bertanya seolah kurang yakin.


"Betul, saya Daffa kekasih Aisyah. Kita pernah bertemu sekali," jawabnya dengan percaya diri dan meyakinkan. "Walaupun pertemuan kita yang pertama meninggalkan kesan yang kurang mengenakkan," sambung Daffa.


"Maksud anda bagaimana ya, saya kurang mengerti," kata Adam tampak bingung.


"Apakah anda tidak ingat pernah memukul orang dipinggir jalan?" Kata Daffa mengingatkan.


"Oo jadi anda orang yang mengganggu Aisyah ya?" Kata Adam sambil mengangguk. "Perkenalkan, saya kekasih Aisyah yang baru," ucap Adam sembari mengulurkan tangannya.


"Anda jangan macam2 kalau tidak ingin menyesal," ancam Daffa dengan wajah yang memerah menahan amarah.


"Jangan mengancam saya ditempat saya, silahkan anda keluar sebelum saya panggil security," Adam balas mengancam.


"Baik Pak Adam, tapi urusan kita belum selesai," jawab Daffa kemudian pergi keluar dengan membanting pintu.


Adam memandang pintu yang dibanting oleh Daffa. "Sia**n" teriak Adam sembari memukul meja. Wajah putihnya memerah, dia tampak sangat marah. "Aisyah, apa benar kamu ada hubungan sama si Daffa itu," ucap Adam lirih.


**********


Diperjalanan pulang, Adam lebih banyak diam. Dia masih memikirkan Daffa dan pengakuannya tadi. Apa memang Daffa dan Aisyah mempunyai hubungan? Apa dia dijadikan pelarian oleh Aisyah?


"Mas Adam," Aisyah memanggil.


Adam hanya menoleh tanpa menjawab, kemudian pandangannya kembali lagi pada jalan yang dilaluinya. Pikirannya masih kacau dan penuh tanda tanya. Dia berfikir hanya dia yang mempunyai rahasia, ternyata Aisyah juga menyimpan sesuatu yang tidak diketahui olehnya. Ternyata prasangkanya selama ini benar, Ada yang dirahasiakan darinya.


"Mas" Aisyah kembali memanggil karena merasa tidak digubris.


"Iya sayang..." Adam menjawab sambil tersenyum, dia berusaha menutupi kegalauannya. "Kenapa?" Tanyanya kemudian.


"Kelihatannya gak seperti biasanya?" Kata Aisyah tampak curiga.


"Gak ada yang berubah sayang..." jawab Adam masih dengan senyumnya.


"Buktinya panggil aku sayang, biasanyakan gak gitu," kata Aisyah sewot.


"Oo iya ya? Lupa," jawab Adam sambil tertawa. Sementara Aisyah cemberut sembari memukul adam dengan tasnya.


----Next---- part 19


Makin dimari kesan horornya makin hilang ya guys...semoga reader setia saya tidak kecewa 😂😂🙏🙏

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support