#Pembalasan sang mantan
#Fiksi
#Part 4
Bik Sumi masuk dengan membawa baki berisi susu dan roti. "Ini sarapannya Non," kata Bik Sumi sembari meletakkannya dimeja. "Tadi Ibu telepon Non, katanya dari semalam handphone Non Agnes gak bisa dihubungi," tambah Bik Sumi memberi tau.
"Emmm itu Bik, anu, hpku habis batre," jawab Agnes gugup. "Bik, tolong ambilin spreyku ya, aku mau ganti," tambah Agnes lagi.
"O iya Non, nanti Bibik ambilkan," jawab Bik Sumi kemudian berlalu. Tidak begitu lama, dia sudah kembali lagi membawa sprey berwarna cokelat.
"Sini Non, biar Bibik ganti spreynya," kata Bik Sumi seraya berjalan ketempat tidur Agnes.
Agnes segera turun dari tempat tidur dan pergi kekamar mandi selagi Bik Sumi mengganti spreynya. Dia mengguyur tubuh letihnya dengan air, terasa sangat sejuk. Kejadian semalam masih melekat jelas dikepalanya. Agnes tersenyum sendiri.
"Aahhh.." teriak Agnes sambil berjalan mundur karena dilihatnya air yang mengucur dari shower berwarna merah darah.
"Ada apa Non?" Teriak Bik Sumi yang masih memasang sprey. Bik Sumi segera berlari kekamar mandi. "Non, Non Agnes gak papa?" Tanya Bik Sumi lagi sembari mengetuk2 pintu kamar mandi.
Agnes segera membuka pintu dan berlari keluar. Bik Sumi hanya melihatnya dengan penuh tanda tanya. Kemudian ia masuk untuk mematikan shower yang masih menyemburkan air.
Agnes duduk mematung didepan cermin. Nafasnya masih naik turun dan wajahnya pucat.
"Non Agnes kenapa?" Tanya Bik Sumi yang baru keluar dari kamar mandi. Yang ditanya hanya menatap kosong kedalam cermin. "Non," panggil Bik Sumi seraya menyentuh pundak Agnes.
"Aaahh... jangan ganggu aku !" Teriak Agnes sambil menutup kedua mata dan telinganya.
"Jauhi Adam atau kamu akan mati," terdengar suara yang menggema ditelinganya.
"Jangan ganggu aku...jangan ganggu aku..." teriak Agnes sambil menangis.
"Non, kenapa Non?" Tanya Bik Sumi tambah bingung.
"Siapa sebenarnya kamu, kenapa mengganggu aku. Adam adalah kekasihku, kenapa menyuruhku menjauhinya," teriak Agnes entah pada siapa.
"Jauhi Adam....atau kau akan mati !"
Teror demi teror dihadapai oleh Agnes hingga membuatnya menjadi seperti orang gila. Karena tidak tahan dengan semua itu, akhirnya Agnes memilih untuk mengakhiri hubungan asmaranya dengan Adam.
"Kenapa sayang, kenapa tiba2 kamu mutusin aku?" Tanya Adam bingung. Dia menggenggam tangan Agnes dan mengecupnya.
"Sudah Dam, aku mohon jauhi aku. Aku bisa gila dengan semua ini," jawab Agnes sambil menangis.
Next...
0 komentar:
Posting Komentar