l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Minggu, 28 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan sang Mantan episode 29

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 29


Kesehatan Adam benar2 menurun setelah semalaman tidur diteras rumah Aisyah. Walaupun sebelumnya sempat masuk kerja, akhirnya dia tumbang juga...


Bik Iyem tampak meletakkan handuk kecil dikening Adam yang terbaring lemah. Tatapan melas darinya tidak dapat disembunyikan, bagaimana tidak? Sedari kecil dialah yang merawat Adam karena kesibukan kedua orangtuanya.


Adam menatap wajah Ibu keduanya itu dengan sendu. "Makasih ya Bik, sudah mau merawat aku dari kecil sampai sekarang," kata Adam lemah.


"Mas Adam kok ngomong seperti itu? Ini sudah kewajiban Bibik," jawab Bik Iyem dengan logat jawanya yang medok. Wanita paruh baya itu sesekali tampak mengelus2 kaki Adam yang tertutup dengan selimut. "Sekarang Mas Adam istirahat dulu, Bibik masih ada pekerjaan dibelakang," kata Bik Iyem kemudian segera berlalu.


Adam hanya mengangguk tanpa mengiyakan. Tangannya meraih ponsel yang tergeletak dimeja dekat tempat tidurnya. Dia membuka galeri foto dan menatap foto Aisyah yang hanya satu2nya ia simpan. Foto itupun dia dapatkan dari mencuri. Iya, tanpa sepengetahuan Aisyah, Adam mengambil foto gadis itu yang masih sibuk dengan laptopnya.


Sungguh cantiknya Aisyah, dengan menggunakan hijab warna navy...kulit wajahnya begitu tampak putih bersih. "Aisyah, Mas Adam sangat mencintai kamu," gumam Adam lirih.


Kembali Adam mencelupkan handuk kecil yang menempel dikeningnya pada baskom kecil berisi air es yang tergeletak dimeja, lalu menempelkannya lagi dikeningnya. Kasihannya dia...


"Adam" tiba2 sosok Indah muncul didekat ia berbaring. Tatapan matanya tidak seperti biasanya yang terlihat tajam menyimpan dendam. Kali ini pandangan mata itu tampak sayu dan sedih.


"Indah..." Adam berusaha duduk sembari mengambil handuk kecil yang baru saja ia tempelkan dikeningnya.


"Maafkan aku Dam sudah membuat kamu menderita seperti ini," ucap Indah penuh penyesalan. "Seandainya aku tidak memaksamu untuk mengakuiku pada Aisyah, ini semua tidak akan terjadi," tambahnya lagi.


"Indah, ini bukan kesalahanmu. Memang sudah seharusnya aku mengakui semuanya," jawab Adam. "Aku yang seharusnya minta maaf sama kamu Indah," kata Adam menambahkan.


"Aku sudah memaafkanmu Dam, semua manusia tidak akan luput dari salah dan dosa. Itu juga bukan sepenuhnya kesalahanmu, akupun bersalah. Seandainya waktu itu aku menolak ajakanmu, semua ini tidak akan terjadi, jujur aku juga menginginkannya waktu itu..." Tutur Indah.


Adam tertegun sesaat mendengar penuturan Indah, gadis yang dulu pernah dicintai dan dinodainya, bahkan sampai hamil. Sedih rasanya ia mengingat kejadian itu.


"Aisyah gadis yang baik Indah, dia yang telah membuatku berubah," ucap Adam lirih.


"Aku tau Dam, dia gadis yang baik. Perjuangkan dia demi aku Dam," pinta Indah.


Adam terkejut mendengar ucapan Indah, sungguh dia tidak menyangka Indah mau berbesar hati merestui hubungannya dengan Aisyah. "Indah..." panggil Adam lirih seakan tidak percaya.


"Iya Dam, perjuangkan Aisyah, jangan sampai kamu menyesal," jawab Indah.


**********


"Aisyah" Adam seakan tidak percaya melihat siapa yang datang untuk menjenguknya. "Aku gak salah lihatkan? Ini benar2 Aisyah kan?" Kata Adam lagi sembari berusaha duduk dan mengucek2 kedua matanya.


"Iya Mas, ini aku Aisyah," jawab Aisyah sembari meletakkan bungkusan dimeja. "Mas Adam sakit apa?" Aisyah bertanya sembari duduk dikursi yang ada didekat tempat tidur Adam.


"Cuma flu aja kok," jawab Adam dengan wajah berseri. "Kamu pulang kerja langsung kesini sayang? Eh...Aisyah," tanya Adam.


Aisyah tersenyum mendengar Adam meralat panggilannya. "Iya Mas, karena tadi orang2 dikantor bilang Mas Adam gak masuk karena sakit," Aisyah menjelaskan.


"Makasih ya," ucap Adam.


"Mas Adam sudah makan?" Aisyah bertanya.


"Belum" jawab Adam singkat.


"Ini aku bawain bubur ayam, dimakan ya," kata Aisyah sambil membuka bungkusan yang ia bawa.


"Makasih ya say....Aisyah," buru2 Adam meralat panggilannya sebelum selesai diucapkan. Karena Adam juga belum tau pasti bagaimana status hubungannya dengan Aisyah, walaupun belum ada kata putus.


"Hampir magrib Mas, aku pulang dulu ya, cepat sehat, biar besok bisa kerja," kata Aisyah sambil tersenyum.


"Iya Aisyah, maaf sudah merepotkan," jawab Adam tampak kecewa. Sebenarnya dia masih ingin berdua dengan gadis itu lebih lama lagi, tapi apa dikata...


**********


Kesehatan Adam berangsur membaik, mungkin kedatangan gadis pujaannya kemarin menjadi obat yang mujarab bagi dirinya. Pagi ini Adam kembali masuk kerja, dia tampak bersemangat sekali. Bayangan Aisyah tidak bisa lepas dari matanya.


Sejenak dia berdiri bersandar dimobil sesaat setelah memarkirnya. Tampak ia membetulkan letak kacamata hitam yang dipakainya. "Deg" jantungnya berdegup dengan kencang saat dilihatnya Aisyah turun dari sebuah mobil putih, mobil Daffa. 


"Aisyah" gumam Adam sembari melepas kacamata yang baru saja dibetulkannya. Sendi2 Adam terasa lemas menyaksikan gadis yang sangat dicintainya itu diantar oleh lelaki lain, apa lagi lelaki itu merupakan bagian dari masalalu Aisyah.


"Aisyah..."Adam memanggil.


"Mas Adam, sudah sehat?" Tanya Aisyah seolah tidak terjadi apa2.


"Siapa yang antar kamu?" Adam balik bertanya tanpa terlebih dahulu menjawab pertanyaan Aisyah. "Jadi memang sekarang Mas bukan siapa2 kamu lagi?" Tanya Adam penuh kekecewaan.


Aisyah seakan tidak mengerti dengan apa yang diucapkan Adam, matanya penuh dengan tanda tanya.


"Jawab Aisyah....semudah itukah?"


"Apa maksud Mas Adam? Aku gak ngerti..." jawab Aisyah.


"Kamu diantar Daffa kan? Kamu diantar mantan kamu kan?" Kata Adam dengan suara bergetar.


"Mas, aku bisa jelaskan semuanya..."


"Kita belum putuskan Aisyah? Belum putuskan?" Kata Adam memotong ucapan Aisyah.


"Mas, aku belum selesai bicara, dengarkan aku dulu," ucap Aisyah berusaha menjelaskan.


"Aisyah Mas mohon, jangan perlakukan Mas seperti ini, belum ada kata putus Aisyah," ucap Adam dengan mata memerah menahan air mata.


"Mas..."


----Next---- Episode 30


Maaf sudah menunggu...

Semoga tidak kecewa...

Salam cinta selalu dari saya pembuat cerita...

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support