l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Selasa, 23 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan Sang Mantan part #11

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 11


Seperti biasa, setiap pagi Aisyah harus berjalan sampai diujung jalan untuk menunggu kendaraan umum yang lewat. Sebenarnya dia mempunyai sepeda motor, tapi karena dulu pernah jatuh, dia jadi trauma. Lama menunggu, belum ada satupun angkutan umum yang lewat.


Tiba2 berhenti tepat didepannya sebuah mobil yang sangat dikenalnya, mobil Pak Adam, eh...Mas Adam. Adam turun dari mobilnya dan berjalan mendekati Aisyah. "Ayo berangkat bareng," ajak Adam sambil membuka kaca mata hitam yang dipakainya 😎


"Loh Mas, rumah Mas kan gak lewat sini," tanya Aisyah lugu 😊


"Memang sengaja Mas mau jemput kamu," jawab Adam santai. 


Aisyah melongo sambil membesarkan matanya yang sipit. Apa dia lupa kalau semalam Adam menembaknya? Ya walaupun dia belum memberikan jawaban. Tapi setidaknya Adam akan selalu berusaha mencari perhatiannya 😂 yah begitulah cowok kalau ada maunya.


"Ayo," ajak Adam sembari membukakan pintu mobil untuk Aisyah. 


Diperjalanan, Adam suka mencuri2 pandang pada gadis yang ada disampingnya, tapi yang dipandang seakan tidak perduli.


"Ehm..." Adam berdehem untuk pendapat perhatian dari Aisyah. Benar saja, Aisyah menoleh dan memperhatikannya. Mungkin didalam hatinya mengagumi ketampanan Adam, MUNGKIN...


"Aisyah, tidur jam berapa semalam," tanya Adam basa basi, karena dia gak tau harus mgomong apa.


"Gak tidur Pak," jawab Aisyah.


"Loh kok Pak lagi sih, memangnya Mas terlihat setua itu ya?" Kata Adam sambil tertawa.


"Maaf Mas lupa, belum biasa," jawab Aisyah sambil tersenyum. 


Duh manisnya senyum Aisyah....jadi meleleh Adam dibuatnya. Hijab warna hitam yang dia pakai membuat wajahnya makin terlihat putih bersih. 


"Btw kok gak tidur?" Tanya Adam mengingat jawaban Aisyah tadi.


"Gak bisa tidur Mas," jawab Aisyah sambil menunduk.


Adam berfikir, apakah Aisyah tidak bisa tidur karena dia? Seandainya benar, alangkah merasa bersalahnya Adam pada gadis pujaan hatinya itu.


"Karena aku ya?" Tanya Adam sembari melirik Aisyah.


"Enggak...enggak kok Pak, eh Mas...," jawab Aisyah gugup. Tapi boong 😁


**********


Sesampainya dikantor, semua mata tertuju pada Adam dan Aisyah yang tampak berangkat bersama. Aisyah merasa sangat malu dengan kejadian ini, apalagi dia masih baru kerja disini.


"Karyawan baru udah berani deketin Manager," sindir seorang wanita yang selalu berpakaian seksi. "Ngaca dong, pantes apa gak kira2," tambahnya lagi.


Aisyah hanya menunduk tanpa menjawab sindiran dari  rekan kerjanya itu. Hatinya sungguh sedih. Tak terasa air matanya menitik membasahi kertas yang ada dimeja kerjanya.


"Aisyah," tiba2 Adam sudah berdiri disampingnya.


"Kamu Dina, jaga ucapan kamu ya," maki Adam sembari menunjuk kearah perempuan yang melontarkan sindiran pada Aisyah.


"Maaf Pak," jawab Dina sambil tertunduk.


"Aisyah, maaf ya gara2 Mas kamu jadi nangis," kata Adam pelan sembari mengambilkan tissu untuk Aisyah. Tapi Aisyah malah mengambil tissu sendiri dan membiarkan tissu yang disodorkan Adam padanya.


"Oke," kata Adam sembari mengusapkan tissu yang tidak laku itu kewajahnya sendiri.


**********


Karena akhir bulan, banyak karyawan yang lembur termasuk Aisyah. Adam membelikan makanan dan minuman untuk Aisyah, karena dilihatnya Aisyah tidak beranjak sedikitpun dari meja kerjanya untuk sekedar membeli makanan.


"Mbak Aisyah, ini dari Pak Adam," kata Ibu kantin seraya meletakkan sebuah bungkusan dimeja kerja Aisyah.


"Makasih Buk," ucap Aisyah sembari membuka bungkusan itu. 


"Jangan lupa makan ya," isi tulisan pada secarik kertas yang terselip diantara makanan itu. Aisyah nampak menatap kearah ruang kerja Adam. Dia menarik nafas panjang dan kembali membungkus makanan itu.


"Nina bobok...oh nina bobok...kalau tidak bobok digigit nyamuk..." terdengar suara nyanyian penghantar tidur buat anak2. Aisyah tampak menoleh kesamping dan kebelakang mencoba mencari tau siapa yang menyanyi. 


Namun semuanya tampak sedang serius mengerjakan tugasnya masing2. Apa cuma aku yang dengar? Pikir Aisyah. Kembali Aisyah mengerjakan tugasnya yang masih menumpuk. Satu persatu karyawan berpamitan pulang, termasuk Dina , dia sudah selesai dengan pekerjaannya.


Tinggal Aisyah dan seorang lagi yang belum pulang, jam sudah menunjukkan pukul 23.00


"Ayo duluan," kata Alex, orang yang terakhir bersama Aisyah.


"Silahkan," jawab Aisyah yang mulai dirundung rasa takut. Tapi kenapa harus takut? Toh ada satpam yang berjaga selama 24jam.


"Dia Ayah dari anakku," tiba2 terdengar suara bisikan ditelinga Aisyah. Sontak Aisyah menoleh, tidak ada siapa2. Bulu kuduknya meremang karena takut. 


"Aisyah," panggilan itu mengejutkannya.


Ternyata Adam juga baru keluar dari ruang kerjanya. Aisyah bisa bernafas dengan lega sekarang.


"Belum selesai?" Tanyanya kemudian.


"Belum Mas sedikit lagi," jawab Aisyah tanpa memalingkan pandangannya dari berkas2 yang ada dimejanya.


"Mari biar Mas bantu," kata Adam sembari menarik kursi yang ada didekat situ.


Aisyah tidak menolaknya, karena dia sudah merasa sangat lelah dan mengantuk sebab semalam tidak bisa tidur. Akhirnya selesai juga, Aisyah dan Adam segera beranjak meninggalkan tempat kerja mereka.


Next...part 12

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support