l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Minggu, 28 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan sang Mantan Episode 27

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 27


"Sayang, maafin Mas sayang, Mas menyesal, Mas khilaf," Adam berusaha memberi pengertian pada Aisyah yang seakan tetap tidak perduli dan tidak bisa menerima kesalahan Adam dimasa lalu.


"Antar aku pulang Mas," pinta Aisyah masih dengan derai airmata. Tubuhnya yang terasa lemas masih tergeletak tanpa tenaga.


"Iya sayang, Mas antar pulang. Ayo pindah kedepan dulu," kata Adam sembari membantu Aisyah untuk duduk.


"Jangan sentuh aku Mas," tolak Aisyah sembari menepis tangan Adam.


"Sayang, apa kamu bisa sendiri?" Tanya Adam ragu, karena Aisyah terlihat begitu lemah.


Tanpa menjawab, dengan bersusah payah Aisyah berusaha duduk sendiri. "Aku duduk disini aja," kata Aisyah kemudian.


"Duduk didepan aja sayang," pinta Adam.


"Gak Mas, aku duduk disini aja," jawab Aisyah sambil membuang muka.


"Oke," jawab Adam kemudian turun dan menutup pintu.


Selama diperjalanan, mereka berdua hanya diam membisu. Sesekali Adam melihat Aisyah dari rear vision mirror, tampak Aisyah masih terus menangis dan sesekali menyeka air mata yang membasahi pipinya. Entah apa yang akan terjadi dengan hubungan mereka.


"Sayang, maafkan Mas Adam sayang. Mas benar2 sudah berubah, Mas menyesal dengan semua yang telah terjadi dulu," Adam membuka pembicaraan.


Aisyah tetap membisu, fikirannya jauh melayang. Sungguh mengerikan kenyataan yang harus ia hadapi. Benar2 sakit dan hancur hati Aisyah dengan semua ini. Air mata tak henti2nya tumpah, dulu Daffa...dan kini Adam.


"Sayang, Mas mohon sayang, ampuni Mas," Adam menghiba.


**********


Setelah sampai dirumahnya, Aisyah segera turun dan berlari meninggalkan Adam yang buru2 turun dari mobil. Segera ia membuka kunci rumahnya dan berlari masuk.


"Sayang...sayang...Aisyah," panggil Adam seraya mengetuk pintu. "Tolong sayang buka pintunya, izinkan Mas masuk," tambah Adam kemudian.


"Pergi Mas, pergi..." teriak Aisyah dari dalam. Dia duduk dibelakang pintu sembari menangis tersedu. Rasanya sulit baginya untuk menerima kenyataan yang begitu pahit ini.


"Sayang, Mas mohon, buka dulu pintunya," pinta Adam.


"Pergi Mas, aku butuh waktu sendiri," jawab Aisyah masih dengan tangisnya.


**********


Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Adam masih terduduk dilantai teras rumah Aisyah. Dia tidak bisa pergi meninggalkan Aisyah dengan keadaan seperti ini. Sesekali tampak ia mengintip kedalam melalui jendela  seperti seorang pencuri.


"Sayang" panggilnya dari jendela kamar Aisyah. Dia berusaha melihat keadaan Aisyah dari balik hordeng yang sedikit tersibak. Terlihat Aisyah masih duduk sembari menangis.


"Bagaimana Dam? Sakit bukan ditolak seperti ini?" Terdengar suara di belakang Adam.


Buru2 Adam menoleh, terlihat sosok Indah berdiri dibelakangnya sambil tersenyum dingin.


Adam tertunduk tak bisa berkata. Memang mungkin inilah yang pantas dia dapatkan atas kesalahannya dimasa lalu. 


Indah tertawa melihat orang yang telah menghamilinya itu kini tertunduk tak berdaya bagai seorang pengemis. Dimana kesombongannya dulu? Dimana? Dengan begitu mudahnya ia mencampakkan seorang wanita yang tengah mengandung benihnya. 


"Inilah karma atas perbuatanmu Dam, kamu harus menerimanya," ucap Indah lagi.


"Iya Indah, ini memang pantas aku terima," ucap Adam lirih.


**********


Adam tengah tertidur pulas dikursi teras saat Aisyah mengintipnya dari jendela. Adam nekat tidur diteras rumahnya demi mendapatkan kata maaf. Sungguh tidak tega melihat orang yang dia cintai menderita seperti itu, namun kesalahannya dimasa lalu membuat Aisyah berat untuk memaafkannya.


"Mas Adam, aku sayang sama Mas, aku cinta sama Mas, tapi aku butuh waktu Mas," lirih Aisyah berbisik tanpa mengalihkan pandangannya pada Adam yang tengah tertidur.


Terlihat Adam menggigil karena udara diluar yang begitu dingin. Pelan2 Aisyah membuka pintu dan menutupi tubuh Adam dengan selimut. Bagaimanapun juga dia merasa tidak tega.


**********


Sinar matahari membangunkan Adam yang letih. Dia terkejut ketika mendapatkan selimut yang menutupi tubuhnya. "Aisyah" gumamnya. Ternyata gadis itu masih memperhatikannya. Dilihatnya jarum jam yang ada dipergelangan tangannya menunjuk keangka 7.


Adam termasuk seseorang yang profesional, apapun masalah pribadinya, tidak membuat dia melupakan pekerjaannya. Segera ia meninggalkan rumah Aisyah dengan sebelumnya mengirim pesan melalui aplikasi hijau diponselnya. [Mas pulang sayang, kalau kamu capek, istirahat aja dulu] tanda dua centang itu segera berubah biru, Adam tersenyum.


----Next---- Episode 28

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support