l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Minggu, 28 Maret 2021

Cerita Horor | Pembalasan sang Mantan episode 32

 #Pembalasan sang mantan

#Fiksi

#Part 32


"Aisyah, kita perlu bicara," kata Adam saat Aisyah hendak pergi kekantin. Wajah Adam tampak sangat kusut, terlihat gurat2 kesedihan yang mendalam disana. Benar2 tidak nampak lagi wajah playboynya, berganti dengan wajah memelas menghiba cinta dari seorang wanita.


Aisyah menatap Adam begitu dalam, terlihat dengan jelas sinar cinta dari matanya. Cinta yang berusaha dia tutupi demi keselamatan Adam dari Daffa yang sudah tidak waras. Tanpa mengiyakan ajakan Adam, Aisyah mengikuti laki2 itu masuk kedalam ruangannya.


"Kita makan disini ya, Mas sudah menyiapkan semuanya," kata Adam begitu sampai diruangannya. Ternyata Adam sudah menyiapkan makan siang untuk mereka berdua.


"Mas..." lirih Aisyah memanggil.


"Iya sayang.....masih boleh Mas memanggil dengan sebutan itu kan?" Adam bertanya dengan suara yang sangat lembut. 


Aisyah mengangguk ragu.


"Ayo kita makan dulu sayang, setelah itu baru kita bicara," ajak Adam sembari duduk disofa yang ada disudut ruang kerjanya. 


Aisyah hanya mengangguk tanpa menjawab, entah mengapa dia merasa tidak dapat menolak Adam, dia lupa akan ancaman Daffa.


Setelah selesai makan, Adam segera memanggil OB untuk membereskan bekas makan mereka. "Ini Pak" kata Adam sembari menyodorkan beberapa lembar uang pada OB yang sudah selesai membereskan mejanya.


"Makasih Pak," kata OB itu kemudian segera berlalu.


Adam hanya mengangguk sambil tersenyum. 

"Sayang, tolong katakan sama Mas kalau kamu memang tidak mencintai Mas lagi," kata Adam setelah OB itu pergi.


Aisyah menatap wajah Adam dengan mata yang berkaca2. Rasa cintanya yang begitu dalam tidak dapat ia sembunyikan. "Mas Adam..." panggilnya dengan suara bergetar.


"Iya sayang, katakanlah apa yang ingin kamu katakan," ucap Adam juga dengan mata yang berkaca2. Ingin sekali rasanya Adam menggenggam jemari lentik gadis itu, namun apa dikata...dari pada malu karena ditolak...


"Mas janji bisa jaga diri demi aku?" Tanya Aisyah.


Adam tampak heran dengan pertanyaan Aisyah. "Maksud kamu sayang?" Adam balik bertanya.


"Daffa orangnya nekat Mas, dia gak akan segan2 mencelakai Mas bila kita tetap berhubungan," Aisyah menjelaskan.


"Jadi karena ini kamu jauhi Mas?" Adam bertanya.


"Iya Mas, aku takut Mas Adam diapa2in sama Daffa, soalnya dulu pernah terjadi juga, temanku dihajarnya sampai masuk rumah sakit gara2 cemburu," terang Aisyah.


"Sayang...Mas akan selalu hati2, karena Mas punya kewajiban jagain kamu, melindungi kamu," kata Adam dengan mata berbinar mengetahui bahwa sebenarnya Aisyah masih mencintainya.


"Mas Adam janji ya?" Kata Aisyah.


"Janji" jawab Adam penuh keyakinan. "Jadi...kita gak jadi putuskan?" Adam bertanya.


Aisyah tersenyum mendengar pertanyaan Adam, "aku udah maafin semua masalalu Mas...aku juga masih cinta sama Mas," kata Aisyah.


Serasa seperti mimpi Adam mendengar perkataan Aisyah, gadis yang meluluh lantakkan hatinya dari kesombongan dan keegoisan.


**********


"Jadi gimana Aisyah, kamu sudah memikirkannya?" Tanya Daffa saat diperjalanan pulang dari kantor. Matanya sesekali tampak melirik gadis disampingnya yang selalu menatap keluar jendela.


"Sudah" jawab Aisyah singkat.


"Jadi?" Daffa merasa tidak sabar mendengar keputusan Aisyah.


"Aku gak bisa menikah dengan kamu Daffa, karena aku mencintai Adam," jawab Aisyah terang2an.


Dengan tiba2 Daffa menginjak rem mobilnya hingga terdengar suara decitan yang panjang.


"Apa maksud kamu Aisyah?" Tanya Daffa dengan emosi. "Aku mencintai kamu Aisyah," tambahnya lagi.


"Aku juga mencintai kamu Daffa...tapi itu dulu, sebelum kamu mengkhianati aku," jawab Aisyah tidak kalah emosi.


Segera Aisyah turun dari mobil Daffa dan berpindah kemobil Adam yang ternyata memang sudah mengikuti dari belakang.


"Aisyah..." panggil Daffa.


Segera Adam melajukan mobilnya meninggalkan Daffa yang masih mematung dibelakang kemudinya.


**********


"Jangan....!" Teriak Adam sambil berlari meninggalkan mobilnya dipinggir jalan. Sosok tinggi besar dan hitam itu terus mengejarnya sambil membawa seutas tali.


"Gggrrrrr.....gggrrrrr....." suara sosok itu begitu mengerikan dengan air liur yang menetes2 dari bibirnya yang juga berwarna hitam.


Adam terus berlari menyusuri jalan2 yang tampak begitu sepi, tidak seperti biasanya. Adam jatuh tersungkur saat kakinya terantuk pada sesuatu.


Dengan segera sosok hitam itu menangkapnya dan melilitkan tali yang dibawanya pada leher Adam. Dengan sekuat tenaga Adam berusaha menahan tali itu agar tidak mencekik lehernya.


"Uhk...uhk...uhk..." Adam terbatuk karena jeratan dilehernya makin mengencang. "Tolong...tolong..." teriak Adam dengan sisa2 tenaga yang ada.


"Tok..tok..tok.." terdengar ketukan disertai panggilan. "Mas Adam...Mas Adam..." Bik Iyem memanggil.


Adam membuka matanya, ternyata dia cuma mimpi. Keringat membasahi sekujur tubuhnya. Mimpi itu benar2 tampak nyata. Lehernya pun terasa sakit dan pedih akibat lilitan tali didalam mimpinya barusan.


"Iya Bik" Adam menjawab panggilan Bik Iyem. Dengan langkah berat, Adam membuka pintu kamarnya. Terlihat Bik Iyem berdiri diambang pintu dengan wajah cemas.


"Ada apa Mas kok teriak2?" Tanya Bik Iyem kemudian.


"Aku mimpi buruk Bik," jawab Adam sembari memegang lehernya yang terasa sakit.


"Leher Mas Adam kenapa?" Tanya Bik Iyem cemas karena melihat leher Adam yang tampak merah kebiruan.


"Gak tau Bik, tiba2 aja udah gini," jawab Adam masih dengan memegangi lehernya.


"Sini biar Bibik obatin Mas," kata Bik Iyem sambil memapah Adam agar duduk ditempat tidur. Bik Iyem pergi mengambil air hangat didapur untuk membersihkan luka dileher Adam.


"Makasih ya Bik," kata Adam saat Bik Iyem masih sibuk membersihkan lukanya.


"Makanya Mas Adam cepat cari istri, biar ada yang ngurusin," ucap Bik Iyem sembari mengoleskan obat luka dileher Adam yang lecet.


Adam tersenyum mendengar ucapan Bik Iyem. "Secepatnya Bik, doain ya," jawab Adam.


"Bibik selalu mendoakan yang terbaik buat Mas Adam," kata Bik Iyem. "Mas Adam ganti baju dulu, ini basah semua nih, nanti Mas Adam masuk angin," tambah Bik Iyem sambil berlalu membawa baskom berisi air hangat yang digunakan untuk membersihkan luka dileher Adam.


**********


Hari sudah pagi, dengan mata yang masih berat Adam turun dari tempat tidurnya dan pergi kekamar mandi. Lehernya masih terasa pedih dan sakit. Disudut kamar mandi, dilihatnya sosok wanita berbaju merah yang menatapnya dengan tajam, buru2 Adam berlari keluar dengan jantung yang berdegup kencang.


"Ah....aku salah lihat kali..." gumam Adam lirih. Dengan perlahan2, Adam kembali membuka pintu kamar mandi untuk memastikan keberadaan sosok berbaju merah yang dilihatnya tadi.


Begitu terkejutnya Adam ketika pintu kamar mandi terbuka, tiba2 saja sosok itu sudah berdiri diambang pintu dengan mulut meneteskan darah yang menimbulkan bau anyir yang sangat.


Adam menutup mulut dan hidungnya sambil berlari keluar dari kamar. Hampir saja dia menabrak Bik Iyem yang bermaksud membangunkannya.


"Kenapa Mas? Baru saja Bibik mau banguni," kata Bik Iyem heran karena Adam berlari seperti orang ketakutan.


"Itu Bik...itu..." jawab Adam terbata.


"Itu apa Mas?" Bik Iyem tambah bingung.


"Itu...ada hantu dikamar mandi," Adam menjelaskan.


Bukannya ikut takut, Bik Iyem malah tertawa mendengar ucapan Adam. "Mas Adam percaya yang begituan?" Bik Iyem bertanya.


*********


Begitulah...gangguan demi gangguan dialami oleh Adam dalam kesehariannya, baik secara sadar atau dibawah sadar. Entah sebenarnya ada apa...


-----Next----- Episode 33

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

trenggalek

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support