#Pembalasan sang mantan
#Fiksi
#Part 34
"Sayang, lagi mikirin Mas Adam ya?" goda Adam pada suatu malam melalui panggilan video. Matanya tidak pernah beralih pandang dari Aisyah yang menggunakan hijab bergo warna hitam yang lagi kekinian saat ini.
"GR banget sih, Mas ...." ucap Aisyah sambil tertawa. Dia terlihat menutup mulutnya dengan tangan yang memperlihatkan jemari lentiknya.
"Sayang, kok kosong ya?" tiba2 Adam bertanya dengan mimik serius.
"Kosong? Kosong apanya, Mas? tanya Aisyah tidak mengerti. Gadis itu terlihat bingung sambil menoleh kesamping kanan dan kirinya, juga ke belakang.
Adam tertawa geli melihat Aisyah yang tampak kebingungan, "Sayang ... kamu lihat apa sih? Kok celingukan gitu?" tutur Adam sambil terus tertawa.
Aisyah cemberut melihat Adam menertawakannya. Ekspresi wajahnya terlihat lucu namun tetap cantik. "Kok malah tertawa sih, Mas?" ucap Aisyah geram.
"Maaf, Sayang ... maaf ...." kata Adam sambil berusaha menghentikan tawanya. "Lagian kamu ...." tambahnya lagi.
"Ya maksud, Mas Adam kosong itu apanya?" Aisyah bertanya sambil tetap cemberut. Bibirnya dimuncungkan menambah kesan lucu diwajah cantiknya.
Duh cantiknya Aisyah ... tiba2 saja Adam mencium layar ponselnya dengan gemas. "Gak marahkan, Sayang?" selorohnya sambil tersenyum.
"Apaan sih, Mas ...." kata Aisyah sambil tertawa.
"Ya, kalau aslinya kan gak mungkin boleh ...." kata Adam sambil tersenyum.
"Halalin dulu dong" ujar Aisyah dengan malu2.
"Kamu serius, Sayang?" Ucap Adam sambil mendelik.
"Ha ha ha ha ...." Aisyah tertawa mendapat tanggapan serius dari kekasihnya itu.
"Sayang ... Mas serius ini loh, makanya tadi Mas bilang kok kosong. Yang kosong itu jari manis kamu, Sayang" tutur Adam panjang kayak sungai Musi.
Wajah Aisyah berubah serius, entah apa yang ada dibenaknya.
**********
Jam di meja kamar Adam menunjukkan pukul 2 dini hari saat Ia terbangun karena merasa ada sesuatu yang menetes diwajahnya. Adam menggelengkan kepalanya berusaha mengusir kantuk yang Ia rasakan.
Dengan malas, Ia menyalakan lampu yang terdapat disisi kanan tempat tidurnya. Dan jantungnya berdebar dengan hebat saat Ia menatap kelangit2 kamarnya. Terlihat sosok wanita berbaju merah itu merangkak diplafon seperti spiderman.
Sontak Adam melompat turun dari tempat tidurnya dan berlari kearah pintu bermaksud hendak keluar. Namun pintu itu tidak dapat dibuka.
Perlahan2 sosok itu merangkak turun melalui dinding dan mendekati Adam yang masih terus berusaha membuka pintu.
"Bik Iyem ... Bik Iyem ...." pekik Adam memanggil asisten rumah tangganya itu. Namun yang dipanggil sepertinya tidak mendengar.
Sosok wanita berbaju merah itu kian dekat dengan Adam dan menjulurkan kedua tangannya seperti hendak mencekik.
"Si-siapa sebenarnya kamu, ada urusan apa dengan saya," Adam memberanikan diri untuk bertanya. Dengan posisi bersandar di pintu, Adam mati langkah untuk menghindar dari sosok itu.
Tanpa menjawab pertanyaan Adam, sosok wanita berbaju merah itu menggapai pundak Adam dan menariknya hingga wajah mereka begitu dekat. Adam berusaha untuk melepaskan diri, namun cengkeraman sosok itu begitu kuat. Tiba2 saja, sosok itu memiringkan wajahnya kekanan dan mendekatkan wajahnya dileher Adam.
"Aaahhhh ...." Adam menjerit mendapatkan gigitan dilehernya. Dengan sekuat tenaga, Ia mendorong sosok itu hingga terhuyung kebelakang.
Kembali Adam berusaha membuka pintu, dan kali ini bisa. Segera Ia berlari keluar menuju ke kamar Bik Iyem. "Bik Iyem ... Bik ...." panggil Adam seraya mengetuk2 pintu.
"Mas Adam, ada apa, Mas? jawab Bik Iyem dari dalam kamar. Tidak begitu lama, Bik Iyem membuka pintu.
Segera Adam berlari masuk dan berdiri di belakang wanita paruh baya itu. Tubuhnya menggigil karena ketakutan.
"Ada apa, Mas?" tanya Bik Iyem penasaran sambil berbalik menghadap Adam yang berdiri di belakangnya.
"I-itu Bik, a-ada hantu," ujar Adam terbata2.
"Hantu apa, Mas? Gak ada yang namanya hantu," sanggah Bik Iyem.
"Ada Bik, tadi di kamar saya," jawab Adam berkeras. Keringat membasahi wajah putihnya yang tampak pucat.
"Coba Bibik lihat ya, Mas Adam tunggu di sini aja," kata Bik Iyem sambil berlalu menuju ke kamar Adam. Tidak begitu lama Ia sudah kembali dengan wajah datar tanpa ekspresi.
"Ada kan Bik?" segera Adam bertanya.
Bik Iyem hanya menggeleng sambil menunduk. Tiba2 saja Ia tertawa dengan suara yang memekakkan telinga.
"Bik ...." Adam memanggil dengan raut wajah yang ketakutan.
Bik Iyem terus tertawa sambil berjalan mendekati Adam yang tampak mulai curiga.
Adam berlari tunggang langgang meninggalkan Bik Iyem yang masih terus tertawa.
"Mas Adam, kenapa lari?" tanya Bik Iyem mengejutkan Adam yang langsung menghentikan larinya.
"Bik Iyem ...." lirih Adam memanggil. Tampak Ia memperhatikan dengan seksama, jangan sampai dia tertipu lagi.
"Kenapa, Mas? kembali Bik Iyem bertanya.
**********
Mata Adam terasa begitu berat karena kurang tidur. Beberapa kali dia terlihat menguap dan menggeleng2kan kepalanya untuk mengusir kantuk.
"Mas Adam tidur jam berapa semalam," tanya Aisyah menyelidik. "Bahaya loh, Mas nyetir dengan mata ngantuk," tambahnya lagi.
"Iya, Sayang, maaf ...." jawab Adam sambil menutup mulutnya karena kembali menguap.
"Menepi aja dulu, Mas, biar aku telepon sopir kantor buat jemput kita," kata Aisyah sembari mengambil ponsel dari dalam tasnya.
"Gak usah, Sayang, aku masih bisa kok," sanggah Adam.
"Mas ...."
"Sayang ...."
Aisyah menghela nafas melihat keras kepala kekasihnya itu. Laki2 playboy dangan masalalu yang kotor itu kini berubah menjadi laki2 yang santun.
"Sayang, hari ini kita kerja setengah hari aja ya," kata Adam sambil terus fokus menyetir.
"Memang kenapa, Mas?" Aisyah bertanya dengan raut wajah tidak mengerti.
"Ada sedikit urusan. Oke," jawabnya sambil mengacungkan jempol kirinya.
"Oke ...." kata Aisyah sambil mengangguk.
Next ya say ....
Kejar tayang 😂😂😂
Sumber : https://www.facebook.com/groups/221196118983673/permalink/443170123452937/
0 komentar:
Posting Komentar