...sambungan dari hal 3
Sastra dan
Manusia
1) Sastra dan manusia merupakan
bentuk kesatuan yang sulit terpisahkan. Hal ini disebabkan karena sastra berisi
tentang manusia dan kehidupannya. Kehidupan sastra adalah kehidupan manusia di
mana manusia beragam yang akan melahirkan suatu persoalan dalam kehidupan.
Sehingga dalam hubungan sasta dengan manusia dapat mewujudkan suatu wadah
menuju kedewasaan dalam mengambil kebijakan terhadap persoalan yang telah
dihadapinya. Karena manusia tidak lepas dari rasa takut, malu, dan mudah putus
asa disetiap menghadapi sesuatu, padahal itu tidak perlu untuk dilakukan pada
diri manusia. Misalnya : manusia dapat mengkritik kehidupannya dengan
menempatkan sastra sebagai alat. Hal ini karena karya sastra berisi kehidupan manusia
yang berupa pengalaman suka, duka dan derita yang telah dialaminya.
Untuk itu sastra perlu dibina dan
dilestarikan sebagai wujud rasa tanggungjawab pada diri manusia dan kelanjutan
bersastra Indonesa.
Sastra dan Agama
Pada hakekatnya sastra dan agama
merupakan muara pada rasa dan jiwa yang selalu memiliki kebersamaan dalam
menuju suatu kebenaran disetiap menjalani kehidupan. Akan tetapi hal itu dapat
pula menjadikan suatu bumerang apabila setiap manusia yang menjalani berbelok
arah dalam muara jiwanya, tak jarang manusia menutup mukanya dengan berbagai
kata-kata yang hanya sekedar mendapatkan sanjungan sehingga segala bentuk jiwa
yang dimiliki kandas dalam ucapanya.
Maka dalam urusan sastra manusia perlu
terlibat langsung pada nilai-nilai kebenaran dengan muara jiwanya. Salah satu
contoh dalam agama manusia perlu mempelajari hukum-hukum formal dengan kritis
sebagai bentuk pembersihan hati atau jiwa pemeluknya karena dengan adanya hal
tersebut merupakan inti agama. Sama halnya dengan sastra, segala bentuk
perasaan atau bathin tertulis dalam sebuah kata sebagai kekuatan dalam
kebenaran. Sehingga para sastrawan banyak menjelaskan bahwa sastra dan agama
satu kesatuan yang mengacu pada jiwa. Untuk itu manusia dalam menciptakan suatu
karya sastra perlu mengembangkan kebajikan dan kebijaksanaan karena karya yang
ditulis akan di baca oleh masyarakat.
2)Karya sastra
perlu memberikan hikmah pada pembaca sehingga akan membawa pencerahan pembaca.
Hikmah yang dimaksud berupa nilai dan kearifan yang tinggal di hati. Karya
sastra dikatakan bagus bukanlah sekedar kata-katanya yang bagus tapi maknanya
bersifat pencerahan. Agar agama dan sastra berjalan dengan beriringan maka
manusia perlu melakukan perubahan pola pikir dan sikap dalam dirinya pada jalan
kebenaran.
Sastra dan Sosial
|
|
3)Sastra dapat
menampilkan gambaran kehidupan, dan kehidupan itu sendiri adalah suatu realita
sosial. 4)Namun dalam hal ini masih banyak masyarakat yang memandang bahwa
karya sastra hanya bersifat khayalan pengarang yang penuh kebohongan sehingga
timbul klasifikasi dan diskriminasi. Padahal karya sastra dapat membangun
inspirasi pembaca dan juga dapat mengetahui realita kehidupan yang ada. Dalam
peranan sastra terhadap kehidupan masyarakat adalah memperhalus nilai keindahan
jiwa yang mempunyai makna kebenaran meskipun kata-kata masih perlambangan dan
masih perlu pemahaman. Selain itu sastra dapat melestarikan peradaban bangsa
serta dapat memanusiakan manusia kedalam tempatnya untuk melakukan kebajikan
serta merubah bentuk kepribadiannya.
Sastra tidak hanya melembutkan hati tapi
juga menumbuhkan rasa cinta kasih sayang kepada sesama, dan tak kalah pentingnya
terhadap sang pencipta. Untuk itu manusia perlu mengembangkan segala pola fikir
yang kritis dan melestarikan kehidupan bersastra karena dengan sastra kehidupan
bangsa juga akan menuju pintu kebenaran.
“ Ajarkan sastra
kepada anak-anakmu agar mereka berani “
(Pesan Sayyidinah
Umar Bin Khathab)
Syair Hindun Binti Utbah saat memberi semangat pada
tentaranya dalam perang :
Jika kalian maju
terus kami peluk,
dan, kami siapkan
kasur empuk
Jika kalian
mundur,
kami akan
berpisah
perpisahan yang
tidak akan kenal ramah
1)
Antilan
Purba. Art Design Publising&Printing; Univ. Medan; Perpustakaan Nasional
2) Sutardji Cholzum
Bachri.
Sumber : Umar Fakhruddin. Developing
Islamic Education; Uin. Sunan Kalijaga
3) SHANON Ahmad. Pengkajian Ilmu
Kemanusiaan; Univ. Sains Malaysia
4) Mhd Darwinsyah Purba,S.Sos.
**Di
Susun Oleh Komunitas Mahasiswa Pecinta Sastra (KOMPAS) STKIP PGRI Trenggalek.
|
|
Karya:
Novita T. D. K
Desiran ombak menghantam karang
Menggelegar bergemuruh saling
berpautan
Ku bersandar di antara lambaian
tangan pantai
Memandang laut lepas tanpa batas
Merasakan sepoinya angin laut
Saat
ku pejamkan mata
Goresan
cahaya masih jauh
Aku yang belum bisa bersandar
Takut
di hantam badai ombak
Di
belenggu oleh kegelapan
Tuhan…….
Ku hanya seorang anak Hawa
Ku ingin kekuatan Iman
Ku ingin dekapan MU
Sampai mata ini benar terbuka
Sampai ku bisa berdiri di satu
kaki
MENANTI TIBA
Karya: Aghilia
Jingga birunya
kalbu
sudah terbaca
pada batas cakrawala
kalbu
sudah terbaca
pada batas cakrawala
semburatnya
belum begitu nyata
sempurna
ia belum hadir bersama kata
hanya lewat sudut mata
ia belum hadir bersama kata
hanya lewat sudut mata
tak mampu? tak
berdaya?
bukan
itu sebabnya
ia
sengaja biarkan
langit
membiru, mengangkasa
hingga tiba waktu bicara
ia kan datang bersama kanvas,
hingga tiba waktu bicara
ia kan datang bersama kanvas,
kuas
dan cat merah muda
hingga tiba waktu berkata
ia hadir mengucap kalimat sederhana sarat makna
ia akan menyempurnakan kisahnya
dengan mahar surat cintaNYA
hingga tiba waktu berkata
ia hadir mengucap kalimat sederhana sarat makna
ia akan menyempurnakan kisahnya
dengan mahar surat cintaNYA
|
||||||
|
||||||
|
||||||
|
mu atau MU
Karya: Galang Bima Suhastra
Sudut
sudut kota bercengkrama
Pada
nestapa
Berpeluk
erat pada biduk yang sekarat
Dan
tak ada wang wong wing
Yang
mampu mengeja namaMU
Gelir
air kali di pinggir desa sunyi
Membawa
sisa jiwa jiwa yang haus fatwa
Jauh
dari subuh…
Dan
tak ada pula wang wong wing
Yang
mampu mengeja mu atau MU
Sementara
itu
Gonggongan
anjing anjing edan tak bertuhan
Menginjak
injak Qur’an, yang mereka anggap kotoran??
Meludahi
Hadist,yang mereka anggap kudis??
Lalu siapa yang mampu mengeja dengan benar??
mu
atau MU??
mu
atau MU??
yang
membuat sekarat atau kuat
|
Bangsat
atau hebat
Sesat
atau taat
Kumat
atau sehat
Kuman
atau pembersih badan
Sifat
setan atau sifat rohman
bualan
atau kejujuran
Hanya
lamunan atau impian yang kan terwujudkan
Tak
bertuhan atau pembela tuhan??
mu
atau MU??
yang
membawa perahu menepi di pelabuhan hidup
tempat
pemberhentian terakhir
dari
pelayaran yang penuh ombak dan gelombang
dan
mu atau MU??
yang
kan menepikan di pulau surga??
atau
di jurang neraka??
|
||||
|
0 komentar:
Posting Komentar