l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l l

Senin, 16 Mei 2011

fendi

MENGARANG CERITA SEBELUM TIDUR
HIMPAUDI PROVINSI JAWA TIMUR

DEDE BURUNG BELAJAR MANDIRI


















OLEH
MUTOFIFAH



HIMPAUDI KABUPATEN TRENGGALEK
TAHUN 2011
1. Latar Belakang Pemilihan Judul
Ada kecenderungan dewasa ini orang tua dalam mendampingi anak dalam belajar/sekolah menemui beberapa kendala. Misalnya tidak mau ditinggal ibunya saat di sekolah, terutama usia PAUD. Padahal orang tua menginginkan setelah anaknya masuk PAUD dapat mandiri dan dapat bersosialisasi dengan teman dan guru. Berdasarkan kenyataan ini, penulis menginginkan tulisan yang sederhana ini dapat memberikan motivasi kepada orang tua agar buah hatinya bisa belajar mandiri dan barsosialisasi.

2. Sistematika Pemilihan Judul
Adanya suatu proses dan tahapan untuk memberikan pembelajaran agar anak dapat bersosialisasi dan mandiri.
Dalam cerita ini misalnya :
I. Sang ibu mulai mengurungkan niatnya untuk tidak meninnggalkan anaknya karena terus menangis
II. Hari berikut sang ibu memberanikan pergi meninggalkan anaknya dengan berat hati
III. Sang ibu dapat meninggalkan buah hatinya karena memang permintaan anaknya, karena sudah mulai berani ditinggal ibunya

3. Pesan Moral Yang Disampaikan
a. Dalam cerita ini memberikan pengetahuan kepada anak agar dapat mengetahui situasi dan kondisi yang sedang dia hadapi dan tidak egois, sehingga dapat terbiasa dengan hal yang baru.
b. Orang tua agar dapat bersabar untuk melatih anak bersosialisasi dan mandiri.

4. Aspek Perkembangan Yang Disampaikan
- Aspek Sosial Emosional yang berupa :
a. Kemampuan anak bersosialisasi dan mandiri
b. Sebab akibat dari suatu perbuatan dimana apabila ibunya tidak dapat mencari makan maka akan tidak punya persediaan makanan, akibatnya lapar-sakit perut.
- Aspek Moral Keagamaan
Anak diajarkan tentang bersyukur kepada Allah

DEDE BURUNG BELAJAR MANDIRI


Di sebuah hutan yang lebat, hiduplah tiga ekor burung. Ibu burung, Dede burung dan Kakak burung. Pagi itu mereka bertiga sedang asyik makan bersama, makanannya ulat hutan, makannya lahap sekali. Tidak terasa persediaan amakannya telah habis. Ibu burung berkata “anak-anakku ! persediaan makanan kita telah habis, ibu cari makan dulu ya. Dede di rumah saja sama kakak, soalnya tempatnya jauh, anginnya kencang, Dede belum kuat terbang jauh.”
Dede burung langsung menangis, dia takut. Dia tidak mau jauh dari ibunya. Walaupun dia sudah dihibur ibu dan kakaknya, namun tetap saja menangis. Ibunya pun akhirnya mengurungkan niatnya untuk pergi mencari makan. Hari telah senja, anak-anak burung mulai merasa lapar. Dede dan Kakak perutnya sakit karena belum makan. Tidak terasa malampun semakin larut, Dede merengek minta makan, namun makanan mereka telah habis. Makanan di sekitar rumah mereka telah habis, makanan yang masih ada tempatnya jauh, ada di hutan sebelah.
Ibu burung berkata “Dede, mulai besok Dede mau kan ditinggal ibu mencari makan ? Bermain bersama Kakak biar Dede tidak lapar lagi”. Dede mengangguk sambil menangis menhan lapar. Karena capek, ketiganyapun akhirnya terlelap tidur.
Keesokan harinya mereka bangun, Dede wajahnya cemberut, teringat perkataan ibunya semalam, bahwa hari ini dia harus bermain sendiri tanpa ibunya di sampingnya. Karena biasanya dia selalu ikut kalau pergi mencari makan. Ditutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia membayangkan kalau ibunya tidak cepat-cepat pulang, bingung, sedih dan menangis.
Lalu ibunya berpamitan, walaupun bercampur sedih. Ibu burung berusaha menampakkan wajah ceria karena hari itu adalah hari pertama sang ibu meninggalkan Dede untuk mencari makan, dan berdoa semoga Allah senantiasa melindungi mereka.
Kemudian Kakak burung mengajak Dede burung bermain bersama teman-temannya di sekitar rumahnya. Dalam bermain, Dede kadang-kadang dia masih menangis mencari ibunya. Kakak burung dan temannya berusaha menghiburnya, sampai ibunya datang. Tak lama kemudian ibunyapun datang. Dede langsung berteriak kegirangan menyambut kedatangan ibunya. Ibunya membawa banyak makanan. Dibaginya makanan untuk Kakak, Dede dan teman-temannya. Mereka bersyukur atas rezeki yang telah diberikan oleh Allah.
Hari kedua, sang ibu burung meninggalkan anak-anaknya, ada perubahan pada diri Dede yang kemarin dia menangis dan mencari ibunya, namun pada hari ini dia sudah mulai terbiasa tanpa kehadiran ibunya. Dede mulai senang bermain, sampai-sampai ibunya datang dia tidak mengetahui. Tahu-tahu ibunya sudah berada di sampingnya sambil tersenyum. Bahkan dia minta kalau besok ibunya pergi saja mencari makan, Dede dan Kakak dirumah. “Dede sudah berani ditinggal mencari makan bu”, kata Dede burung.
Setelah seharian bermain dengan teman-teman, Dede burung, Kakak burung beristirahat dan makan malam bersama ibunya. Dede bercerita banyak tentang pengalamannya bersama Kakak dan teman-temannya. Ibu burung juga bercerita tentang perjalanannya mencari ulat hutan yang tempatnya jauh, anginnya kencang berbahaya untuk anak burung apabila ikut mencari makan.
Setelah makan dan merasa kenyang, mereka pun tertidur pulas. Akhirnya hari-hari mereka lalui dengan ceria, dengan kegiatan masing-masing tanpa kesedihan.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Blog Archive

Definition List


Selamat datang di Blog kecil kami. sebuah catatan perjalanan yang tak pernah usai.

Unordered List

Support