baik,,,,jumpa lagi dengan saya,,,,,
setelah kira2 hampir setahun tidak pernah membuka blog ini.
Saya ingin membuka jendela baru untuk kalian lagi,,,oh iya,,kali ini saya akan memposting tentang cara memperkuat daya simak kita,,,hal ini sangat berguna untuk diri sendiri khususnya,,,
simak baik-baik yaa....
MENINGKATKAN DAYA SIMAK
1) PENGANTAR
Salah
satu tujuan pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa,
terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menuils. Setiap
guru bahasa diharapkan berupaya meningkatkan ketrampilan berbahasa anak
didiknya. Oleh sebab itu setiap guru diharuskan menguasai pelajaran menyimak dengan baik.
Dalam
bab ini kita akan memperbincangkan beberapa hal yang ada kaitannya dengan
peningkatan daya simak antara lain:
a)
Aneka
pengalaman audio pemertinggi kemampuan menyimak
b)
Aneka
kegiatan peningkat daya simak
2) ANEKA
PENGALAMAN AUDIO PEMERTINGGI KEMAMPUAN MENYIMAK
Pengalaman
audio juga dapat meningkatkan daya simak seseorang. Pengalaman serta kegiatan
yang turut mempertinggi daya simak para siswa:
a)
Menyimak
pada guru apabila dia:
1.
Memperkenalkan
bunyi-bunyi urutan-urutan bunyi pola-pola intonasi, dan ucapan-ucapan dengan
tekanan-tekanan serta jeda-jeda yang kontrastif:
2.
Memberikan
petunjuk yang ada hubungannya dengan kegiatan kelas sehari-hari, missal mencatat
kehadiran, memberikan pekerjaan rumah atau tugas-tugas lainnya.
3.
Memberikan
kalimat-kalimat contoh berdasarkan beberapa arti gramatikal/cirri leksikal
bahasa
4.
Memberikan
isyarat atau mengemukakan pertanyaan-pertanyaan untuk memancing responsi,
reaksi yang tepat dalam kegiatan-kegiatan latihan pola bahasa
5.
Menceritakan
suatu kisah, dongeng atau fiksi lainnya
6.
Membacakan
suatu paragraf, puisi atau sebabak drama secara lisan
7.
Memperagakan
atau menirukan suatu dialog
8.
Bercerita
mengenal suatu kejadian yang terjadi pada dirinya sendiri atau pada orang lain
9.
Menetukan
suatu situasi bagi suatu dialog, film, atau siaran radio dan televise dan
sebagainya
10. Mengadakan suatu imla atau dikte
11. Memberikan suatu latihan menyimak pemahaman
12. Memberikan suatu ceramah mengenal
beberapa aspek kebudayaan
13. Mempersiapkan mereka bagi penulisan
suatu komposisi
14. Menyebut para tamu dan mengajak mereka
turut serta dalam percakapan
15. Meminta mereka turut serta dalam
kegiatan-kegiatan praktis tertentu
b)
Menyimak
pada para siswa lainnya memberi petunjuk-petunjuk, mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan, memberikan rangkuman-rangkuman, menceritakan aneka
kejadian atau insiden
c)
Turut
serta mengambil bagian atau peranan dalam suatu dramatisasi atau dialog
tertentu
d)
Menyimak
pada para pembicara yang diundang dari luar atau pada personalia sekolah lain
e)
Menyimak
pada rekaman-rekaman bahkan ucapan, struktur, atau kosa kata; pada imla,
latihan-latihan pemahaman, puisi, pidato, nyanyian, atau lakon-lakon
berkali-kali, berulang-ulang sehingga mereka mendapat isi keseluruhan, dapat
mendahului atau “menambah” apa kira-kira yang ingin mereka dengarkan
f)
Menyimak
pada rekaman-rekaman finograf pelajaran-pelajaran yang sama berulang-ulang
(termasuk rekaman-rekaman nyanyian drama, puisi, pidato)
g)
Menyimak
pada film-film bicara beberapa kali ini terutama sekali disiapkan pada para
pelajar bahasa dan acara-acara radio dan televise yang terpilih
h)
Ikut
serta dalam percakapan-percakapan melalui telepon
i)
Mewancarai,
mengadakan tanya jawab dengan orang-orang tertentu
3) ANEKA
KEGIATAN PENINGKAT DAYA SIMAKAN
Para guru yang arif bijaksana yang telah
berpengalaman bertahun-tahun dimuka kelas dengan mudah dapat menemukan beraneka
ragam kegiatan yang akan turut meningkatkan kegiatan menyimak (yang tajam dan
mendalam) para anak didik mereka.
Kegiatan-kegiatan
peningkatan daya menyimak konversasif, apresiasif, eksplosif, dan konsentratif
saja.
1.
Menyimak
konversasif
Prosedur-prosedur
berikut dapat kita manfaatkan demi perbaikan, peningkat, serta kemajuan bagi
kegiatan menyimak konversasif:
a.
Menyiiagakan,
menyuruh anak-anak bersiap-siap bagi keperluan perbaikan serta peningkatan dengan
mendiskusikan tanda-tanda atau ciri-ciri kurangnya perhatian para penyimak yang
telah diperhatikan oleh para siswa pembicara dari waktu ke waktu, dari masa ke
masa.
b.
Mengadakan
norma-norma atau standar-standar bagi menyimak yang sopan santun dan untuk
menjadikan seorang konversasionalis yang pandai dan lincah bercakap dengan
menarik, terlebih dalam diskusi.
c.
Membuat
rekaman percakapan kelas serta menerapkan norma-norma yang telah ditetapkan
itu.
d.
Membuat
suatu daftar norma-norma bagi menyimak sopan santun yang tumbuh secara
terangsur-angsur.
e.
Mengevaluasi
percakapan-percakapan kelas berdasarkan daftar norma menyimak sopan santun
diatas.
f.
Mendorong
siswa untuk mengevaluasi diri sendirir dengan mempergunakan daftar norma
diatas.
g.
Memberi
kesempatan kepada wakil-wakil kelas untuk mengadakan evaluasi atas kegiatan
menyimak berdasarkan norma-norma yang telah ditetapkan itu.
Perlu
kita ingat bahwa menyimak kritis turut terlibat tatkala anak-anak bekerja
bersama-sama untuk meningkatkan kebiasaan menyimak mereka.
2.
Menyimak
Apresiasif
Dua
aspek yang berbeda yang harus dipertimbangkan dalam kegiatan menyimak
apresiasif:
1)
Keresponsifan;
dan
2)
Pengolahan
serta pengembangan cita rasa
Membaca
nyaring atau membaca bersuara sering kali merupakan latar belakang bagi
menyimak responsive atau menyimak apresiasif, apabila para penyimak::
a)
Membuat
sketsa atau bagan suatu kartun asli seorang tokoh atau situasi yang dilukiskan
dalam suatu cerita.
b)
Mempantominkan,
memainkan boneka atau wayang, atau mendramatisasikan secara spontan sebagai
suatu response terhadap suatu cerita yang baru saja disimaknya.
c)
Secara
individual menceritakan atau menulis suatu kesimpulan atau akhir yang original
bagi suatu cerita yang berkualitas tinggi; dan
d)
Membuat
latar belakang suara/bunyi-bunyian dengan ritme instrument-instrumen orkes pada
saat guru membacakan suatu puisi atau cerita yang melukiskan berbagai jenis
suara atau kecepatan gerakan.
Bercerita.
memberi kesempatan pada anak untuk belajar menyimak secara apresiasif dan
keratif; misal:
a)
Menceritakan
kisah-kisah berantai yang setiap peserta harus menyambungnya mulai pada saat
pembicara awal sampai berhenti;
b)
Menyaksikan
adegan pertama suatu lakon yang direncanakan dan disajikan oleh suatu panitia,
lalu secara spontan menyusun mempersiapkan adegan berikutnya;
c)
Menyimak
pada petunjuk-petunjuk dalam cerita-cerita yang telah dipersiapkan yang
diceritakan oleh para anggota suatu panita atau komite khusus, yang menimbulkan
serta menyarankan cerita-cerita spontan pada pihak para penyimak; dan
d)
Bagi
para siswa lanjutan, memperhatikan serta mencatat ide-ide yang disarankan oleh
puisi-puisi dan cerita-cerita yang disajikan oleh guru atau teman-teman sekelas
mereka.
Dalam
upaya meningkatkan serta mengembangkan cita rasa para siswa para siswa dalam
menyimak, maka kegiatan-kegiatan berikut yang dapat memberi bantuan yang
bermanfaat:
a)
Membuat
pita rekaman berbagai cerita dan puisi yang digemari oleh para siswa dan
memberi kesempatan kepada para penyimak meminta atau menyajikan pribadi
terhadap salah satu yang paling digemari atau yang lainnya agar diskusi dalam
kelas mengenai kualitas-kualitas yang terkandung dalam puisi dan cerita yang
menarik sepanjang masa.
b)
Melukis
atau menggambar pemandangan-pemandangan yang disarankan oleh pilihan yang
terbanyak yang merupakan pujian;
c)
Mengadakan
suatu “pawai sukses” puisi-puisi atau cerita-cerita antar pribadi atau antar kelas
yang didengar selama masa dua minggu tatkala
anak-anak mendapat giliran membaca.
d)
Membuat
“pawai sukses” kelas yang bersamaan dari pertunjukan-pertunjukan radio atau
televise setempat:
e)
Menyelidiki
pendapat umum mengenai berbagai preferensi atau pilihan menyimak para anggota
kelas bagi acara-acara serupa itu, dilanjutkan dengan suatu kegiatan diskusi
mengenai kualitas-kualitas yang menyebabkan pilihan tersebut:
f)
Membuat
suatu lembaran penilaian yang secara koperatif menunjukkan jenjang-jenjang
untuk mengevaluasi penyimakan radio dan televise dan akhirnya
g)
Membentuk
suatu komite atau panitia yang akan memberikan pengumuman kemajuan acara-acara
pilihan yang disajikan pada suatu teater local atau pada acara radio dan
televise.
3.
Menyimak
Eksplorasif
Peningkatan
serta kemajuan dalam bidang menyimak eksplorasif atau menyimak penjelajahan
timbul dari kegiatan-kegiatan yang kita terakan berikut:
a)
Dalam
memperluas dan mendalami makna-makna kata, para siswa dapat menyimak pada
kata-kata tertentu yang telah didaftarkan di papan tulis sebelum menyimak suatu
bacaan pilihan. Mereka akan memahami makna dengan memperhatikan konteks
pemakaian kata-kata tersebut.
b)
Setelah
menyimak pada seperangkat petunjuk hanya sekali saja, para siswa akan
mengadakan suatu eksperimen sederhana melaksanakan beberapa usaha dalam
keahlian atau kontruksi.
c)
Setelah
menyimak, para siswa menuliskan petunjuk-petunjuk, misalnya bagi penyelamatan
diri di pantai atau bagi permainan sepak bola.
d)
Atau
mereka menyimak informasi baru mengenai suatu topic yang sebagian telah pernah
dipelajari.
Cara
yang paling baik untuk membantu para siswa menyimak informasi ialah melihat
apakah mereka menyimak dengan suatu pertanyaan atau masalah dalam hati, apakah
mereka mempunyai suatu maksud eksplisit bagi kegiatan menyimak yang akan mereka
lakukan itu. Sang guru dapat memikirkan serta merencanakan berbagai latihan
khusus, misalnya:
I. Dia dapat membuat suatu catatan atau
arsip laporan berita dan menerbitkan ujaran-ujaran yang berisi
pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan, yang telah usang tidak terpakai lagi,
atau yang tidak masuk akal sama sekali, dan menyuruh para siswa menyimak secara
khusus terhadap kontradiksi-kontradiksi dan pertanyaan-pertanyaan yang telah
usang atau yang menggelikan.
II. Guru yang berbakat dapat menulis
pertanyaan-pertanyaan yang bertentangan atau yang tidak masuk akal itu buat
siamakan kelas seperti: “Ani pergi ke
kebun memetik mawar yang telah layu dan indah warnanya buat ditaruh di dalam
pot bunga yang telah pecah di kamar tamu.”
III. Para siswa dapat menyimak laporan-laporan
atau suatu penjelasan untuk mempelajari fakta-fakta yang memperbaiki ide-ide
yang keliru terdahulu.
IV. Seluruh kelas dapat menonton serta
menyimak suatu film bicara dengan tujuan utama memikirkan masalah-masalah yang
dapat membimbing diskusi kelompok.
Suatu
bentuk menyimak yang relative lebih maju bagi informasi adalah penentuan ide
pokok dalam suatu pilihan yang baru saja di dengar. Kegiatan-kegiatan menyimak
pertama hendaknya dipusatkan pada paragraf-paragraf tunggal dalam
latihan-latihan yang menuntut para siswa:
a)
Memilih
topic pusat yang sebenarnya dari suatu daftar pilihan berganda topic-topik yang
berhubungan dengan paragraf tersebut yang hanya salah satu diantaranya yang
merupakan ide pokok sebenarnya dari paragraf itu. Atau
b)
Dengan
cara yang sama memilih kalimat topic paragraf tersebut. Topic-topik atau
pertanyaan-pertanyaan pilihan berganda itu hendaknya di tulis di papan tulis sehingga
para siswa mempunyai waktu untuk memikirkan serta mempertimbangkannya secara
evaluatif.
c)
Menuliskan,
dalam urutan yang wajar, suatu topic yang memainkan peranan penting atau yang
dapat mewakili ide topic dalam pilihan itu; atau
d)
Menulis
suatu pertanyaan bagi masing-masing. Kelas tujuh dan kelas delapan hendaknya
sanggup menggarap latihan yang lebih sulit lagi tetapi yang bermanfaat bila
mereka menemukan tema keseluruhan pilihan itu. Disini pun butir-butir pilihan
berganda hendaknya tersedia bagi para siswa untuk:
e)
Memilih
topic-topik inti: atau
f)
Memilih
kalimat yang baik mengekspresikan tema tersebut. Para
siswa yang lebih pintar pada akhirnya hendaknya sanggup dan mapu untuk:
g)
Menuliskan
tema tersebut secara bebas. Dan akhirnya setelah memperoleh banyak pelajaran
dalam menemukan ide-ide pokok, maka para siswa hendaknya mampu:
h)
Manulis
rangkuman-rangkuman.
4.
Menyimak
Konsentratif
Bentuk
lain dari menyimak konsentratif yang menuntuk para siswa untuk memperhatikan
urutan ide-ide, adalah sebagai berikut:
a.
Permainan
sederhana yang mengikutsertakan anak-anak mengulangi apa-apa yang dikatakan
dalam pernyataan-pernyataan kumulatif para siswa terdahulu: contoh:
Mereka pergi ke pasar
membeli buah-buahan
Ani : “Saya
membeli jeruk.”
Ana : “Saya
membeli jeruk dan pisang.”
Ina : “Saya
membeli jeruk dan pisang dan mangga.”
Ida : Saya
membeli jeruk. Pisang. Mangga. Dan durian.”
Permainan
ini berlangsung terus selama daftar kumulatif lengkap dan dalam susunan yang
benar.
b.
Tugas
kedua yang menarik adalah mempantomimkan suatu cerita yang telah disajikan
secara lisan.
c.
Suatu
tugas alternative adalah penceritaan kembali cerita tersebut dalam urutan yang
wajar.
d.
Alternatif
lain adalah membuat gambar-ganbar yang sesuai dengan adegan-adegan cerita
tersebut.
Bilamana
para siswa harus menyimak detail-detail. Maka pertama kali mereka harus
diberitahukan dan diingatkan akan adanya pokok-pokok dan ide-ide penting yang
akan dilukiskan:
- Sebaik mereka menyimak, hendaknya mereka menulis suatu topic atau suatu kalimat untuk mengambarkan setiap detail tratif penting.
- Para siswa dapat menyimak detail-detail yang akan membantu mereka untuk membuat suatu bagan yang tepat atau gambar teperinci pada suatu gambar dinding.
Sang
guru pun akan menemukan cara yang sebaiknya untuk menyusun pilihan-pilihan atau
cuplikan-cuplikan yang menonjolkan detail-detail ilustratif yang tegas dengan
membuat kliping-kliping atau rekaman-rekaman pita. Salah satu dari
pelajaran-pelajaran penting yang harus dipetik oleh anak sekolah yang masih
muda itu ialah perbedaan antara fakta dan mantasi, antara kentataan dan
khayalan, selanjutnya dapat membedakan dengan tegas antara fakta dan opini,
antara kenyataan dan pendapat.
Demikian
telah kita perbincangkan dengan agak terperincianeka kegiatan peningkat daya
simak para siswa.
cek juga kumpulan puisi Ibu, Aku Gagal | Puisi Sedih, Puisi Story Wa, | Puisi Kehidupan | Renungan menemani malam kamu https://youtu.be/9U0hpj1TG50
0 komentar:
Posting Komentar